Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kutai Kartanegara periode 2016-2020, secara resmi dikukuhkan oleh Ketua Harian Pengda PBVSI Kaltim Arafat A Zulkarnain, Kamis (26/5).

Pengurus PBVSI Kutai Kartanegara periode 2016-2020 itu dipimpin oleh H Isnaini sebagai Ketua Umum, Anwar sebagai Ketua Harian, Sekretaris Umum Ahmad Fauzan dan Jamhan Bendahara Umum.

Isnaini terpilih menggantikan Sarkowi V Zahry yang telah habis masa jabatan kepengurusannya.

Isnaini berjanji, akan memberikan yang terbaik bagi kemajuan bola voli Kutai Kartanegara, khususnya dalam menyongsong Porprov 2018 di Kutai Timur.

PBVSI Kutai Kartanegara kata dia, akan melakukan pembinaan di 18 kecamatan, tidak hanya bagi atlet tetapi juga wasit dan pelatih.

"Target kami meraih juara pada Porprov 2018. Untuk itu, perlu dukungan pemerintah, KONI, masyarakat dan semua pihak," kata Isnaini.

Sementara, Ketua Harian Pengda PBVSI Kaltim Arafat A Zulkarnain berpesan agar pengurus PBVSI Kutai Kartanegara yang baru dikukuhkan dapat membuat program kerja yang disesuaikan dengan program PBVSI Kaltim.

Arafat juga mengimbau agar pengurus yang baru dilantik dapat menginventarisir klub yang ada di Kutai Kartanegara untuk menjadi anggota di bawah binaan PBVSI Kutai Kartanegara dan menginventarisir atletyang berpotensi untuk menghadapi berbagai kejuaraan.  
     
Pengukuhan tersebut sekaligus dirangkai pembukaan kejuaraan bola voli antarklub Piala KONI Kutai Kartanegara.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Kartanegara Tajuddin, mengatakan, pemerintah mendukung semua kegiatan yang mengarah pada kemajuan olahraga daerah.
 
Hal tersebut menurutnya, searah dengan program Gerakan Pembangunan Rakyat Sehatera, yakni dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia termasuk para atlet, sebagai upaya menciptakan pondasi kokoh dalam membangun daerah.
 
Ia juga mengingatkan, bahwa regenerasi atlet muda voli sangat penting sehingga meminta pengurus PBVSI Kutai Kartanegara mengedepankan pembinaan usia muda.  

Selain itu tambahnya, pelatihan pengelolaan organisasi juga perlu untuk mencapai prestasi yang maksimal.

"Saya ingin agar tidak hanya membina atlet, tetapi peningkatan sertifikasi pelatih dan wasit juga penting untuk meningkatkan kualitas olahraga kita," kata Tajuddin.     (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016