Penajam (ANTARA Kaltim) - Rencana pengembangan pembangkit listrik biomassa menggunakan energi alternatif terbarukan ramah lingkungan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah masuk agenda Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, di Penajam, Rabu, mengatakan pembangkit listrik biomassa dengan sumber energi limbah dan berkapasitas 10 megawatt itu, rencananya dibangun di Kawasan Industri Buluminung (KIB) untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik di daerahnya.
"Kami pastikan pembangunan pabrik dan pembangkit listrik biomassa itu akan terwujud, karena rencana itu sudah masuk ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM," katanya.
Selain itu, lanjut Yusran, PT ITCI Hutani Manunggal selaku mitra kerja sama juga sangat mendukung pengembangan pembangkit listrik biomassa tersebut.
PT ITCI Hutani Manunggal yang bergerak di bidang hutan tanam industri di wilayah Penajam Paser Utara itu secara konsisten siap memasok kebutuhan sumber energi untuk pembangkit.
Bupati menambahkan pembangkit listrik biomassa menjadi salah satu solusi untuk mempercepat peningkatan pasokan listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara yang saat ini semakin kritis.
"Jika pemenuhan kebutuhan listrik hanya bergantung pada PLN, kami rasa cukup sulit terpenuhi. Jadi, kami harus mencari solusi lain," ujarnya.
Adapun program jangka pendek untuk menyelesaikan permasalahan listrik, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan membentuk perusahaan daerah hilir sebagai pengembang pembangkit listrik tenaga mini gas (PLTMG).
"Daya listrik PLTMG itu bisa dijual kepada PLN, jika ada kecocokan harga, sehingga ada penambahan daya listrik sebesar 7 megawatt," jelas Yusran Aspar.
Selain itu, tambahnya, pemerintah daerah juga berencana mengembangkan listrik menggunakan energi alternatif terbarukan lainnya yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan air di kolam bekas tambang batu bara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, di Penajam, Rabu, mengatakan pembangkit listrik biomassa dengan sumber energi limbah dan berkapasitas 10 megawatt itu, rencananya dibangun di Kawasan Industri Buluminung (KIB) untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik di daerahnya.
"Kami pastikan pembangunan pabrik dan pembangkit listrik biomassa itu akan terwujud, karena rencana itu sudah masuk ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM," katanya.
Selain itu, lanjut Yusran, PT ITCI Hutani Manunggal selaku mitra kerja sama juga sangat mendukung pengembangan pembangkit listrik biomassa tersebut.
PT ITCI Hutani Manunggal yang bergerak di bidang hutan tanam industri di wilayah Penajam Paser Utara itu secara konsisten siap memasok kebutuhan sumber energi untuk pembangkit.
Bupati menambahkan pembangkit listrik biomassa menjadi salah satu solusi untuk mempercepat peningkatan pasokan listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara yang saat ini semakin kritis.
"Jika pemenuhan kebutuhan listrik hanya bergantung pada PLN, kami rasa cukup sulit terpenuhi. Jadi, kami harus mencari solusi lain," ujarnya.
Adapun program jangka pendek untuk menyelesaikan permasalahan listrik, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan membentuk perusahaan daerah hilir sebagai pengembang pembangkit listrik tenaga mini gas (PLTMG).
"Daya listrik PLTMG itu bisa dijual kepada PLN, jika ada kecocokan harga, sehingga ada penambahan daya listrik sebesar 7 megawatt," jelas Yusran Aspar.
Selain itu, tambahnya, pemerintah daerah juga berencana mengembangkan listrik menggunakan energi alternatif terbarukan lainnya yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan air di kolam bekas tambang batu bara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016