Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak bersama perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta sejumlah pejabat pemprov akan menyusuri Sungai Karang Mumus Samarinda dalam menyongsong peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Lingkungan Hidup se-Dunia pada 5 Juni, tetapi kegiatan besarnya kita lakukan pada 29 Juni. Selain membersihkan sejumlah kawasan juga menyusuri Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda," ujar Asisten II Setprov Kaltim Ichwansyah di Samarinda, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu saat memimpin pertemuan tentang Green Growth Compact (GGC) dan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Kantor Gubernur Kaltim.

Rencananya, Gubernur Kaltim beserta rombongan akan menyusuri SKM Samarinda dari titik Jembatan Gelatik, menuju arah hilir hingga Jembatan Kehewanan.

Dalam aksi tersebut juga akan diselingi memungut sampah oleh sejumlah komunitas, termasuk Kwarda Pramuka yang akan mengerahkan 100 personel dari Satuan Pramuka Peduli yang disebar ke sejumlah kecamatan, di antaranya sekitar 50 anggota Pramuka memungut sampah di SKM.

Untuk titik pengumpulan sampah hasil memungut di SKM telah ditentukan di tiga titik, yakni Gang Nibung, bawah Jembatan Baru, dan bawah Jembatan Lambung Mangkurat.

"Namun, jika pemungut banyak dan sampai ke hilir, maka titik tumpuk tambahan bisa di Jembatan Kehewanan," ujar Ichwansyah.

Hasil pengumpulan sampah oleh berbagai komunitas dan relawan tersebut akan diangkut truk dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda ke tempat pembuangan akhir pada malam hari atau dini hari berikutnya.

Ia berharap kegiatan ini tidak sekadar seremonial dan tindak lanjut setelahnya untuk menjadikan SKM bersih serta tidak menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat.

Selain melakukan bersih-bersih di SKM, kegiatan dalam rangka GGC dan Hari Lingkungan Hidup, di antaranya bersih-bersih di sejumlah ruas jalan dengan koordinasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim dan Dinas Kebersihan Kota Samarinda.

Kemudian penanaman bibit/pohon mahoni sebanyak 150 bibit di kawasan Bandara Samarinda Baru yang dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim.

Menurut Ichwansyah, GGC merupakan media yang menyediakan kerangka kerja bagi para pihak dalam membangun perencanaan, kebijakan, dan aksi di lingkungan kerja masing-masing, dengan tetap berbasis pada peraturan dan sistem pelaksanaan yang ada.

"Kegiatan oleh Pemprov Kaltim ini memang dilaksanakan di Samarinda karena Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kaltim. Namun demikian, di kabupaten/kota masing-masing juga harus melakukan kegiatan serupa demi terwujudnya lingkungan yang ramah," kata Ichwansyah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016