Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memaparkan sejumlah keberhasilan dalam penyelenggaraan Pekan Daerah Kontak Tani dan Nelayan Andalan 2016 di Kabupaten Penajam Paser Utara pada pekan lalu.

"Ada tiga sukses yang diperoleh selama Pekan Daerah KTNA, yakni sukses penyelenggaraan, sukses subtansi dan sukses ekonomi masyarakat," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kaltim Fuad Asaddin kepada waartawan di Samarinda, Senin.

Ia merinci, sukses penyelenggaraan tercatat dengan kehadiran lebih kurang 1.834 peserta dan undangan dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim, yang berarti lebih banyak dari target sebanyak 1.750 peserta.

Kemudian kemandirian KTNA telah menghasilkan beberapa rumusan untuk ditindaklanjuti, seperti kemitraan usaha dan jaringan usaha agribisnis, pengembangan teknologi dan kualitas agribisnis.

Selanjutnya mengenai pengembangan wirausaha petani, nelayan, dan kesedaran lingkungan, sinkronisasi program pembangunan antara provinsi dan kabupaten/kota, keberhasilan kesekretariatan dalam penyelenggaraan tersebut.

Bahkan, lanjut Fuad, beberapa kegiatan di luar Pekan Daerah KTNA juga dapat dilakukan oleh panitia dan peserta, seperti panen pedet (anak sapi) sebanyak 438 ekor, panen raya padi di lahan seluas 1.463 hektare, termasuk penanaman menggunakan jajar legowo dan inovasi penanaman benih unggul di lahan seluas 0,5 hektare.

"Sementara sukses subtansi, pencapaiannya berhasil dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti rembuk dan temu sukses yang melahirkan rumusan penyempurnaan untuk meningkatkan peran KTNA di masa mendatang," tambahnya.

Selain itu, terjadinya perluasan penanaman padi seluas 7.972 hektare, meningkatnya semangat peserta dalam gairah usaha bertani, nelayan, maupun pengembangan potensi hutan, termasuk meningkatnya transfer teknologi, informasi, fasilitas kemitraan, dan terciptanya jejaring agribisnis oleh peserta.

Menurut Fuad, peran teknologi dalam upaya meningkatkan hasil panen dan kualitas produk pertanian merupakan hal yang penting, sehingga para peserta antusias mempertajam pengetahuan mengenai teknologi yang digunakan daerah lain agar bisa diterapkan di daerahnya.

"Sedangkan untuk sukses ekonomi kerakyatan di daerah sekitar penyelenggaraan, antara lain semua peserta menginap di rumah penduduk sehingga warga setempat memperoleh pendapatan dari pembayaran sewa oleh peserta," ujar Fuad.

Selain itu, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah juga merasakan limpahan rejeki, karena peserta membelanjakan uangnya untuk keperluan makan, minum, dan membeli aneka cinderamata. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016