Penajam (ANTARA Kaltim) - Risma Linda Uliyani (25) warga Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur yang hilang dalam kecelakaan tabrakan speedboat di Teluk Balikpapan Sabtu (14/5) pagi hingga Minggu ini masih belum ditemukan.
Sebelumnya kecelakaan tabrakan antara speedboat GT 17 milik PT Petrosea dengan speedboat penumpang tujuan Penajam-Balikpapan itu menewaskan Hamsidah (26) seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional Penajam Paser Utara yang juga notaris warga Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.
Korban tewas lainnya Arum Wulandari (32) seorang notaris dari Kota Samarinda yang tinggal di Desa Girimukti Kecamatan Penajam, serta Rahmat (42) warga Desa Sesulu Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara.
Aparat masih melakukan pencarian korban Risma Linda Uliyani warga RT 12 Kelurahan Waru Kecamatan Waru.
"Kemarin kami lakukan pencarian dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 18.00 WITA, tapi Risma Linda Uliyani belum ditemukan," kata Kasubdid Logistik Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila.
Pencarian juga dilakukan pada Minggu ini, namun belum berhasil menemukan Risma.
Badan SAR dan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan bersama Polres, Dinas Perhubungan, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, serta Taruna Siaga Bencana dan TNI AL dibantu warga sekitar menyisir tempat kejadian.
Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Raden Djarot Agung Riadi menjelaskan, kemungkinan besar tabrakan terjadi karena jarak pandang terbatas di perairan Teluk Balikpapan saat hujan lebat turun di teluk itu.
"Saat itu hujan lebat dan kabut, sehingga jarak pandang sangat terbatas. Speedboat PT Petrosea yang melaju dari Tanjung Batu menuju Pelabuhan Semayang menabrak bagian kiri depan haluan speedboat penumpang," ujar Kapolres itu pula.
Speedboat GT 17 yang berangkat dari Penajam mengangkut lima penumpang.
Kasus kecelakan laut tersebut terjadi di perairan Balikpapan, sehingga penanganannya dilakukan oleh Direktorat Kepolisian Perairan atau Ditpolair Polda Kalimantan Timur.
Saat ini kedua speedboat sudah diamankan di Pos Polair Penajam di Kayu Api Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.
Korban kecelakaan lainnya Berlin Chavisan kondisinya kritis, dan Abdul Rahman alias Bedu motoris speedboat penumpang mengalami patah tulang dan memar pada kepala dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
Jenazah korban Hamsidah, putri pasangan Kaharuddin dan Asma, telah dimakamkan di TPU Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam pada Minggu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Sebelumnya kecelakaan tabrakan antara speedboat GT 17 milik PT Petrosea dengan speedboat penumpang tujuan Penajam-Balikpapan itu menewaskan Hamsidah (26) seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional Penajam Paser Utara yang juga notaris warga Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.
Korban tewas lainnya Arum Wulandari (32) seorang notaris dari Kota Samarinda yang tinggal di Desa Girimukti Kecamatan Penajam, serta Rahmat (42) warga Desa Sesulu Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara.
Aparat masih melakukan pencarian korban Risma Linda Uliyani warga RT 12 Kelurahan Waru Kecamatan Waru.
"Kemarin kami lakukan pencarian dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 18.00 WITA, tapi Risma Linda Uliyani belum ditemukan," kata Kasubdid Logistik Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila.
Pencarian juga dilakukan pada Minggu ini, namun belum berhasil menemukan Risma.
Badan SAR dan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan bersama Polres, Dinas Perhubungan, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, serta Taruna Siaga Bencana dan TNI AL dibantu warga sekitar menyisir tempat kejadian.
Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Raden Djarot Agung Riadi menjelaskan, kemungkinan besar tabrakan terjadi karena jarak pandang terbatas di perairan Teluk Balikpapan saat hujan lebat turun di teluk itu.
"Saat itu hujan lebat dan kabut, sehingga jarak pandang sangat terbatas. Speedboat PT Petrosea yang melaju dari Tanjung Batu menuju Pelabuhan Semayang menabrak bagian kiri depan haluan speedboat penumpang," ujar Kapolres itu pula.
Speedboat GT 17 yang berangkat dari Penajam mengangkut lima penumpang.
Kasus kecelakan laut tersebut terjadi di perairan Balikpapan, sehingga penanganannya dilakukan oleh Direktorat Kepolisian Perairan atau Ditpolair Polda Kalimantan Timur.
Saat ini kedua speedboat sudah diamankan di Pos Polair Penajam di Kayu Api Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.
Korban kecelakaan lainnya Berlin Chavisan kondisinya kritis, dan Abdul Rahman alias Bedu motoris speedboat penumpang mengalami patah tulang dan memar pada kepala dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
Jenazah korban Hamsidah, putri pasangan Kaharuddin dan Asma, telah dimakamkan di TPU Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam pada Minggu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016