Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ujian Nasional (UN) SMP sederajat tahun ini dimulai, Senin 9-12 Mei 2016. Sejumlah 56.341 pelajar SMP sederajat siap mengikuti UN tahun ini. Jumlah tersebut terdiri dari, SMP/MTs sebanyak 56.232 siswa dan SMPLB sebanyak 109 siswa.
Peserta yang mengikuti UN tahun ini mengalami peningkatan 3-4 persen dari tahun lalu. Ujian Nasional sudah dua tahun ini tidak menetapkan kriteria kelulusan. Kelulusan siswa ditentukan pihak satuan pendidikan masing-masing atau sekolah. Karena kelulusan itu melalui nilai hasil ujian sekolah.
“Orang tua kami harap dapat mendampingi anak-anak mereka untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diterima selama menjalani pendidikan di sekolah. Dengan didampingi selama belajar di rumah, anak-anak diyakini mendapatkan motivasi untuk meraih nilai yang baik,†kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Dayang Budiati di Samarinda.
Menurut Dayang, UN bukanlah penentu kelulusan. Karena saat ini pemerintah tidak menetapkan kriteria kelulusan. Karena itu, wajar jika motivasi diberikan kepada anak untuk semangat dalam mengingat pelajaran.
Diharapkan semua peserta dapat mengikuti ujian yang telah dijadwalkan. Namun demikian, untuk ujian nasional hingga saat ini tidak ada kriteria untuk kelulusan. Tetapi, untuk standar kompetensi lulusan (SKL) 55. Sementara untuk naskah soal ujian sudah didistribusikan sejak H-10 pelaksanaan ujian. Terutama daerah terluar, terdalam dan terpencil (3T).
Pelaksanaan ujian berbasis kertas dan komputer jenjang SMP sederajat dilaksanakan bersamaan. Peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sebanyak 47 sekolah dari 757 sekolah, sedangkan ujian berbasis kertas 710 sekolah.
“Ini sangat menggembirakan. Diharapkan tahun depan jumlah tersebut semakin bertambah. Karena tahun lalu peserta UNBK SMP sederajat hanya 5 sekolah,†jelasnya. (Humas Prov Kaltim/jay)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Peserta yang mengikuti UN tahun ini mengalami peningkatan 3-4 persen dari tahun lalu. Ujian Nasional sudah dua tahun ini tidak menetapkan kriteria kelulusan. Kelulusan siswa ditentukan pihak satuan pendidikan masing-masing atau sekolah. Karena kelulusan itu melalui nilai hasil ujian sekolah.
“Orang tua kami harap dapat mendampingi anak-anak mereka untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diterima selama menjalani pendidikan di sekolah. Dengan didampingi selama belajar di rumah, anak-anak diyakini mendapatkan motivasi untuk meraih nilai yang baik,†kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Dayang Budiati di Samarinda.
Menurut Dayang, UN bukanlah penentu kelulusan. Karena saat ini pemerintah tidak menetapkan kriteria kelulusan. Karena itu, wajar jika motivasi diberikan kepada anak untuk semangat dalam mengingat pelajaran.
Diharapkan semua peserta dapat mengikuti ujian yang telah dijadwalkan. Namun demikian, untuk ujian nasional hingga saat ini tidak ada kriteria untuk kelulusan. Tetapi, untuk standar kompetensi lulusan (SKL) 55. Sementara untuk naskah soal ujian sudah didistribusikan sejak H-10 pelaksanaan ujian. Terutama daerah terluar, terdalam dan terpencil (3T).
Pelaksanaan ujian berbasis kertas dan komputer jenjang SMP sederajat dilaksanakan bersamaan. Peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sebanyak 47 sekolah dari 757 sekolah, sedangkan ujian berbasis kertas 710 sekolah.
“Ini sangat menggembirakan. Diharapkan tahun depan jumlah tersebut semakin bertambah. Karena tahun lalu peserta UNBK SMP sederajat hanya 5 sekolah,†jelasnya. (Humas Prov Kaltim/jay)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016