Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polres Kutai Timur, Kalimantan Timur, tengah menyelidiki penemuan bangkai Orangutan Kalimantan (pongo pygmeaus morio) yang mengapung di Sungai Sanggata.

"Bangkai orangutan yang ditemukan di Sungai Sangatta pada Minggu (1/5) sekitar pukul 11. 00 WITA itu, hari ini diotopsi," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Kutai Timur Ajun Komisaris Andika Darma Sena, dihubungi dari Samarinda, Senin.

Otopsi terhadap bangkai orangutan yang dilakukan dokter hewan dari COP, Organisasi nasional yang peduli terhadap keberadaan satwa endemik orangutan, kata Andika, berlangsung sejak Senin pagi hingga siang.

"Proses otopsi tersebut dilakukan di RSUD Sangatta mulai pukul 09. 00 hingga 13. 00 WITA. Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian orang utan yang ditemukan terapung di Sungai Sangatta tersebut. Namun, kami belum bisa menyimpulkan hasil otopsi yang dilakukan dokter hewan dari COP tersebut," kata Andika.

Bangkai orang utan tersebut, kata Andika, ditemukan warga mengapung di sekitar Jembatan Pinang, di Sungai Sangatta, pada Minggu Sekitar pukul 11. 00 WITA.

Awalnya, katanya, warga menduga bangkai tersebut adalah sesosok mayat yang mengapung di sungai.

"Setelah kami datang ke lokasi, ternyata benda yang awalnya disangka mayat tersebut ternyata bangkai orang utan yang sempat terseret arus sehingg kami terpaksa harus melokalisir agar tidak terbawa arus lebih jauh. Setelah berkoordinasi dengan COP, bangkai tersebut kami evakuasi ke kamar mayat RSUD Sangatta," katanya.

"Bangkai tersebut merupakan orang utan dewasa berjenis kelamin jantan. Kondisinya sudah mulai hancur sehingga diperkirakan orang utan itu sudah mati sejak lima hari. Karena kondisinya sudah rusak sehingga tidak diketahui apakah ada luka di tubuh orang utan tersebut sehingga dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya," tutur Andika.

Sementara, Direktur COP Ramadhani menyatakan akan segera menyampaikan hasil otopsi terhadap bangkai orang utan tersebut.

"Hasil otopsinya akan segera kami sampaikan. Bangkai orang utan tersebut memang ditemukan oleh warga kemudian dilaporkan ke Polres Kutai Timur," kata Ramadhani. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016