Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mengingatkan warga di daerah itu mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD.
"Saat ini merupakan musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan sehingga kondisi tersebut sangat rentan menyebabkan terjadinya penyakit musim pancaroba, salah satunya DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong saat dihubungi di Penajam, Senin.
Setelah kemarau panjang melanda Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, hujan sudah mulai mengguyur wilayah itu, walaupun masih bersifat lokal serta belum merata.
"Hujan yang turun hanya sebentar, kemudian matahari bersinar terik berisiko tinggi meningkatkan serangan DBD," kata Arnold Wayong.
"Banyak air hujan yang tertampung di wadah-wadah penampungan, dijadikan tempat nyamuk `aedes aegypti` bertelur," ujarnya.
Demam Berdarah Dengue, menurut Arnold Wayong, merupakan salah satu penyakit yang sering muncul pada saat pergantian musim.
Ia mengimbau, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan 3M Plus yakni, menabur bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk serta mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
"Masyarakat juga harus aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama membersihkan selokan atau parit di sekitar rumah agar tidak jadi sarang nyamuk," tutur Arnold Wayong.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mencatat pada periode Januari hingga Maret 2016, terdapat 125 kasus dengan dua warga meninggal dunia akibat terjangkit penyakit DBD.
Penyebaran DBD tertinggi, berada di wilayah Puskesmas Penajam dan Puskesmas Petung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Saat ini merupakan musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan sehingga kondisi tersebut sangat rentan menyebabkan terjadinya penyakit musim pancaroba, salah satunya DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong saat dihubungi di Penajam, Senin.
Setelah kemarau panjang melanda Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, hujan sudah mulai mengguyur wilayah itu, walaupun masih bersifat lokal serta belum merata.
"Hujan yang turun hanya sebentar, kemudian matahari bersinar terik berisiko tinggi meningkatkan serangan DBD," kata Arnold Wayong.
"Banyak air hujan yang tertampung di wadah-wadah penampungan, dijadikan tempat nyamuk `aedes aegypti` bertelur," ujarnya.
Demam Berdarah Dengue, menurut Arnold Wayong, merupakan salah satu penyakit yang sering muncul pada saat pergantian musim.
Ia mengimbau, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan 3M Plus yakni, menabur bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk serta mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
"Masyarakat juga harus aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama membersihkan selokan atau parit di sekitar rumah agar tidak jadi sarang nyamuk," tutur Arnold Wayong.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mencatat pada periode Januari hingga Maret 2016, terdapat 125 kasus dengan dua warga meninggal dunia akibat terjangkit penyakit DBD.
Penyebaran DBD tertinggi, berada di wilayah Puskesmas Penajam dan Puskesmas Petung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016