Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah atlet sepak takraw Kalimantan Timur menuntut pembayaran dana prestasi Mandiri KONI Kaltim kepada mantan Ketua Pengprov Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kaltim Hasan pada saat pelaksanaan Musprovlub Pengprov PSTI Kaltim di Hotel Mesra Samarinda, Sabtu malam.
Menurut perwakilan atlet sepak takraw Kaltim, Risma, terhitung selama bulan April-Juli 2015, dana prestasi Mandiri yang merupakan hak atlet tersebut belum dibayarkan oleh Pengprov PSTI Kaltim.
Padahal, lanjut Risma, setelah dia menanyakan ke bendara KONI Kaltim ternyata dana tersebut sudah diambil oleh pengprov.
"Beberapa kali saya menanyakan kepada pengurus tapi jawabannya selalu berbelit-belit, dan kami disuruh cek langsung ke KONI, ternyata dana tersebut sudah dicairkan lama," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tim takraw Kaltim berjumlah enam atlet terdiri dari tiga putra dan putri, dan keseluruhan atlet tersebut mengalami nasib yang sama yakni belum dibayarkan oleh pengprov PSTI Kaltim.
Menurut Risma, dalam periode tahun 2015, dia baru menerima dana prestasi terhitung selama tiga bulan yakni Januari-Maret, dengan nominal Rp3 juta dengan potongan pajak.
"Tiga bulan dana itu diberikan juga melalui proses yang panjang, bahkan kami harus mendatangi rumah ketua umum, dan baru kemudian di cairkan," jelasnya.
Ia mengaku sedih dengan geliat pengurus yang seolah cuek dengan tuntutan tersebut, karena sudah beberapa kali atlet mendatangi pengurus dan selalu tidak ada kejelasan kapan akan dibayarkan.
"Dulu pernah dikatakan dana tersebut telah dikembalikan ke KONI Kaltim, karena menganggap kami mangkir dari prosedur latihan,"urai Risma.
Menanggapi tuntutan para atlet tersebut mantan ketua pengprov PSTI Kaltim, Hasan menjawab dengan santai, seolah-olah tidak ada masalah.
"Duitnya masih ada utuh dan belum saya cairkan," kata Hasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Menurut perwakilan atlet sepak takraw Kaltim, Risma, terhitung selama bulan April-Juli 2015, dana prestasi Mandiri yang merupakan hak atlet tersebut belum dibayarkan oleh Pengprov PSTI Kaltim.
Padahal, lanjut Risma, setelah dia menanyakan ke bendara KONI Kaltim ternyata dana tersebut sudah diambil oleh pengprov.
"Beberapa kali saya menanyakan kepada pengurus tapi jawabannya selalu berbelit-belit, dan kami disuruh cek langsung ke KONI, ternyata dana tersebut sudah dicairkan lama," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tim takraw Kaltim berjumlah enam atlet terdiri dari tiga putra dan putri, dan keseluruhan atlet tersebut mengalami nasib yang sama yakni belum dibayarkan oleh pengprov PSTI Kaltim.
Menurut Risma, dalam periode tahun 2015, dia baru menerima dana prestasi terhitung selama tiga bulan yakni Januari-Maret, dengan nominal Rp3 juta dengan potongan pajak.
"Tiga bulan dana itu diberikan juga melalui proses yang panjang, bahkan kami harus mendatangi rumah ketua umum, dan baru kemudian di cairkan," jelasnya.
Ia mengaku sedih dengan geliat pengurus yang seolah cuek dengan tuntutan tersebut, karena sudah beberapa kali atlet mendatangi pengurus dan selalu tidak ada kejelasan kapan akan dibayarkan.
"Dulu pernah dikatakan dana tersebut telah dikembalikan ke KONI Kaltim, karena menganggap kami mangkir dari prosedur latihan,"urai Risma.
Menanggapi tuntutan para atlet tersebut mantan ketua pengprov PSTI Kaltim, Hasan menjawab dengan santai, seolah-olah tidak ada masalah.
"Duitnya masih ada utuh dan belum saya cairkan," kata Hasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016