Tarakan (ANTARA Kaltim) - Badan Kependudukan dan Kelaurga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk kampung KB di permukiman nelayan Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Provinsi Kalaimantan Utara.
"Dibentuknya kampung KB di Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara karena oleh pemerintah Tarakan dinilai daerah miskin, banyak warganya belum ber KB sehingga rata-rata banyak memiliki anak," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty usai meresmikan Kampung KB di Juata Laut, Kota Tarakan, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengungkapkan bahwa Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya .
Untuk itu, Presiden mengamanatkan kepada BKKBN agar menyusun program dan kegiatan yang dapat memperkuat percepatan pencapaian sasaran pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tahun 2015-2019 sekaligus menjadi ikon BKKBN.
Adapun hal penting dan menjadi harapan Presiden adalah agar kemasan program langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
Presiden menginstruksikan kepada BKKBN untuk merealisasikan Kampung KB di seluruh Indonesia dan untuk tahun 2016 ditargetkan minimal setiap kabupaten/Kota memiliki satu Kampung KB.
Surya Chandra menjelaskan pembentukan kampung KB tentunya berdasarkan beberapa kreteria, di antaranya daerah miskin, kepesertaan KB nya kurang dan rata-rata memiiki banyak anak. Kemudian, adanya dukungan dan komitmen pemerintah daerah, bupati/wali kota, camat, kepala desa/lurah serta partisipasi masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dikatakannya, penetapan kampung KB di suatu wilayah setingkat dusun, desa, RW, tentunya berdasarkan data dari pemerintah setempat yang mengetahui bahwa daerah tersebut daerah miskin dan kepesertaan KB nya sedikit. Tujuan dibentuknya kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat ditingkat kampung dalam rangka mewujudkan keluaga kecil berkualitas.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan pembentukan kampung KB di Kaltara akan terus dilakukan di beberapa kabupaten lainnya. "Pembentukan di Juata Laut ini merupakan suatu percontohan," ujarnya.
Menurutnya, setelah dibentuk akan dimonitor, pelihara dan terus dikembangkan untuk membangun kesadaran terhadap program KB dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kaltara.
"Tujuan punya dua anak cukup bukan hanya sekedar membatasi kelahiran,tetapi tujuan akhirnya adalah agar terwujud kualitas manusia di Kaltara jauh lebih baik dari kita sekarang," katanya.
Irianto menegaskan bahwa bangsa Indonesia pernah berhasil menjalankan program KB pada kepemimpinan Presiden Soeharto dan dapat penghargaan dari PBB. Hal itu karena disosialisasikan dengan baik, persuasif, edukatif sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk melaksanakannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Dibentuknya kampung KB di Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara karena oleh pemerintah Tarakan dinilai daerah miskin, banyak warganya belum ber KB sehingga rata-rata banyak memiliki anak," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty usai meresmikan Kampung KB di Juata Laut, Kota Tarakan, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengungkapkan bahwa Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya .
Untuk itu, Presiden mengamanatkan kepada BKKBN agar menyusun program dan kegiatan yang dapat memperkuat percepatan pencapaian sasaran pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tahun 2015-2019 sekaligus menjadi ikon BKKBN.
Adapun hal penting dan menjadi harapan Presiden adalah agar kemasan program langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
Presiden menginstruksikan kepada BKKBN untuk merealisasikan Kampung KB di seluruh Indonesia dan untuk tahun 2016 ditargetkan minimal setiap kabupaten/Kota memiliki satu Kampung KB.
Surya Chandra menjelaskan pembentukan kampung KB tentunya berdasarkan beberapa kreteria, di antaranya daerah miskin, kepesertaan KB nya kurang dan rata-rata memiiki banyak anak. Kemudian, adanya dukungan dan komitmen pemerintah daerah, bupati/wali kota, camat, kepala desa/lurah serta partisipasi masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dikatakannya, penetapan kampung KB di suatu wilayah setingkat dusun, desa, RW, tentunya berdasarkan data dari pemerintah setempat yang mengetahui bahwa daerah tersebut daerah miskin dan kepesertaan KB nya sedikit. Tujuan dibentuknya kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat ditingkat kampung dalam rangka mewujudkan keluaga kecil berkualitas.
Sementara itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan pembentukan kampung KB di Kaltara akan terus dilakukan di beberapa kabupaten lainnya. "Pembentukan di Juata Laut ini merupakan suatu percontohan," ujarnya.
Menurutnya, setelah dibentuk akan dimonitor, pelihara dan terus dikembangkan untuk membangun kesadaran terhadap program KB dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kaltara.
"Tujuan punya dua anak cukup bukan hanya sekedar membatasi kelahiran,tetapi tujuan akhirnya adalah agar terwujud kualitas manusia di Kaltara jauh lebih baik dari kita sekarang," katanya.
Irianto menegaskan bahwa bangsa Indonesia pernah berhasil menjalankan program KB pada kepemimpinan Presiden Soeharto dan dapat penghargaan dari PBB. Hal itu karena disosialisasikan dengan baik, persuasif, edukatif sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk melaksanakannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016