Tarakan (ANTARA Kaltim) -  Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional  (BKKBN)  Surya Chandra Surapaty mengatakan  dalam menyongsong masa depan generasi muda harus meningkatkan kualitas  Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing dengan negara lain, menggunakan otak jangan pakai otot

“Jangan lagi menggunakan otot tetapi menggunakan otak dengan meningkatkan  SDM dan memanfaatkan teknologi,” katanya saat memberikan kuliah umum pada mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan di Universitas Borneo di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (29/3).

Ia mengatakan Provinsi Kaltara adalah provinsi baru, jadi kalau ada paradigma para pemimpinnya  memiliki pandangan  kami masih memiliki tanah yang luas,  penduduk yang banyak dan anti KB maka itu salah.

Seharusnya tanah yang luas, penduduk sedikit  dan  berkualitas maka bisa mensejahterakan rakyatnya dengan kemampuan SDM dan teknologi.

“Jika tanah yang luas, penduduknya  banyak dan tidak berkualitas serta tak berkarekter maka hancur negara ini. Jadilah kuli di negara sendiri, kalau negara asing  mau menggunakan  tenaga kita, jika tidak  maka jadilah penonton di negara sendiri. Karena itu peran kedepan menggunakan otak bukan otot, pendidikan  harus diutamakan,”katanya.

Kembali Surya Chandra  mengutif pernyataan  Bung Karno  bahwa  bangsa yang tidak berkarekter akan menjadi bangsa kuli di antara  bangsa-bangsa.lain,” tegasnya.

Oleh karena itu ia berharap kepada generasi muda melakukan revolusi karakter melalui program Generasi Berncana (Genre). Mereka dilatih  kepemimpinnya dari sekarang  artinya tau diri itu siapa, itulah revolusi mental.

Revolusi mental adalah merubah pikiran dalam rangka membentuk karekter, untuk mengubah keadaan,kemiskinan,kebodohan dimulai dari revolusi mental. Pikiran itulah yang dirubah kalau mau merubah keadaan, samangat itu kita tanamkan kepada generasi muda dari Sabang sampai Merauke.

Menurutnya peregerakan revolusi mental terus berkesinambungan, terus menerus sampai tercipta generasi emas bangsa Indonesia 2030-2045. Diprediksi puncaknya bonus demografi .di Indonesia pada priode tahun itu.

“Bonus demografi kalau tidak dimanfaatkan  dengan meningkatkan kualitas  sumber manusia maka akan menjadi bencana kependudukan,”kata Surya Chandra.

Sementara Rektor Universitas Borneo, Bambang Widigdo  berterima kasih dengan adanya kuliah umum yang disampaikan kepala BKKBN Surya Chandara  karena dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan generasi muda.

“Pergaulan generasi muda sekarang sangat memprihatinkan, jika tidak hati-hati banyak yang terjerumus pada pergaulan bebas atau seks bebas dan penyalahgunaan obat terlarang atau Narkoba,”katanya.

Bambang berharap  dengan adanya pencerahan maka  peserta kuliah umum  akan menjadi generasi yang berencana  tidak salah melangkah dalam bergaul serta memprsiapkan masa depannya   dengan baik. (*)

Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016