Tana Paser (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, menyiapkan pos Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016 di wilayah pesisir untuk memberikan pelayanan imunisasi polio kepada balita yang berada di area tambak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser I Made Dewa Sudarsana, dihubungi di Tanah Grogot, Rabu menyatakan, walaupun telah menyiapkan pos PIN terdekat, namun kesadaran masyarakat khususnya yang bermukim di area tambak masih minim tentang pentingnya imunisasi polio bagi bayi mereka.

"Kami telah menyiapkan pos PIN di desa-desa pesisir sebagai upaya mendekatkan pelayanan imunisasi polio kepada bayi mereka yang tinggal di area tambak. Namun, karena jaraknya dianggap masih jauh serta minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi, sehingga tingkat kehadiran di pos PIN tersebut masih rendah," kata I Made Dewa.

Sehingga, Dinas Kesehatan Kabupaten Paser kata I Made Dewa, cukup kesulitan memberikan pelayanan imunisasi polio kepada balita yang bermukim di area tersebut.

"Pos PIN yang kami siapkan memang masih cukup jauh dari area tambak, sehingga mereka enggan datang," ujarnya.

Ia menyatakan, di Desa Pondong Baru tercatat tujuh bayi yang belum mendapatkan pelayanan imunisasi polio.

"Kalau pada kasus di Desa Pondong, kami mendapat informasi dari warga bahwa mereka tidak mau membawa bayi mereka untuk mendapatkan imunisasi polio di pos PIN dan lebih memilih membawa bayi mereka ke tambak. Tentu disayangkan sebab kami sudah berupaya membuat pos PIN terdekat dari area pemukiman mereka," tutur I Made Dewa.

Namun menurut dia, secara umum pelaksanaan PIN polio di Kabupaten Paser dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Hal itu kata dia terlihat dari tingginya tingkat kehadiran para ibu dan bayi pada pos-pos polio yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Paser.

"Secara umum, pelaksanaan PIN 2016 di Kabupaten Paser berjalan lancar. Hanya saja, kendalanya pada daerah pesisir, khususnya warga yang bermukim di area tambak yang tingkat kehadirannya masih minim pada pos PIN yang telah kami siapkan," papar I Made Dewa.

"Tahap imunisasi selanjutnya pada Juni 2016 yakni suntik polio. Namun, kami tetap khawatir sebab biasanya tidak semua orang tua mau anaknya disuntik," kata I Made Dewa.

Imunisasi polio dengan suntik lanjut dia, tidak akan membuat bayi mengalami kesulitan dalam waktu lama sehingga ia meminta agar orangtua tidak perlu khawatir.

"Justru jika bayi tidak disuntik berpotensi suatu saat bisa terjangkit penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Jadi, kami menghimbau kepada orangtua untuk tidak ragu atau takut memberikan bayi mereka imunisasi suntik polio pada Juni nanti," kata I Made Dewa.     (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016