Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Paser, mencatat, sebanyak 300 induk sapi "Brahman Cross" bantuan dari pemerintah pusat telah melahirkan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Paser drh Boy Susanto, saat dihubungi di Tanah Grogot, Rabu mengatakan, ke-300 sapi "Brahman Cross" itu didatangkan dari Australia pada Oktober 2015.

Ke-300 sapi tersebut lanjut Boy Susanto, sudah dalam kondisi hamil dalam perjalanan menuju Indonesia dan melahirkan di Kabupaten Paser.

"Pada akhir 2015, Kabupaten Paser mendapatkan bantuan 1.242 induk sapi `Brahman Cross` dari Kementerian Pertanian. Sejak didatangkan kesini, sudah ada 300 induk sapi dari Australia tersebut melahirkan," kata Boy Susanto.

Sebelumnya lanjut Boy Susanto, Kabupaten Paser direncanakan akan mendapatkan 2.650 ekor sapi "Brahman Cross" yang akan dibagikan kepada 53 kelompok ternak di daerah itu.

"Rencananya, ada 53 kelompok ternak yang akan mendapatkan bantuan sapi `Brahman Cross` itu. Namun, baru 32 kelompok yang sudah mendapatkan bantuan sapi tersebut,` ujar Boy Susanto.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Paser tambah Boy Susanto, saat ini menggunakan metode inseminasi buatan untuk proses pengembangbiakkan sapi "Brahman Cross" tersebut.

Inseminasi buatan atau IB itu tambahnya, merupakan sistem perkawinan pada ternak sapi secara buatan.

"Sistem IB yakni dengan cara memasukkan sperma sapi jantan kedalam alat reproduksi sapi betina dengan menggunakan alat inseminasi yang dilakukan oleh petugas Dari Disnakeswan," ujar Boy Susanto.

Sapi "Brahman Cross" yang diberikan oleh pemerintahan pusat, lanjut Boy Susanto, adalah sapi betina.

"Cara inseminasi buatan dinilai cara yang cepat dan tepat untuk mengembangbiakan sapi dari Australia itu," katanya.

Ia menjelaskan, sperma atau bibit pejantan itu didatangkan dari Balai IB di Singosari Jawa Timur, Balai IB Lembang di Bandung dan Balai IB Api-Api Penajam Paser Utara.

"Kami punya ribuan stok bibit jantan. Satu bibit disuntikkan sekali kepada sapi betina. Namun diperlukan teknik dan waktu tertentu hingga proses pembuahan pada sapi betina berhasil," ujar Boy Susanto.

Hingga saat ini kata dia, perwakilan dari Australia dan Asosiasi peternak Australia sudah beberapa kali melakukan kontrol terhadap peternak Paser yang sudah mendapatkan bantuan sapi "Brahman Cross" tersebut.

"Hingga saat ini kami belum mendapat kabar kepastian tambahan sapi `Brahman Cross` Dari Kementerian Pertanian," katanya.

"Bahkan, kami mendengar informasi bahwa tahun ini Kementerian Pertanian akan memberikan 50 ribu ekor sapi `Brahman Cross`, 8 ribu diantaranya untuk Kaltim yang merupakan kekurangan sari bantuan tahun lalu," ujar Boy Susanto.

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016