Penajam (ANTARA Kaltim) - Sedikitnya 400 hektare lahan pertanian di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Longkali di Kabupaten Paser.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Joko Dwi Febrianto, dihubungi di Penajam, Kamis menyatakan, genangan air yang merendam ratusan hektare sawah di Kecamatan Babulu tersebut akibat banjir kiriman yang disebabkan meluapnya Sungai Longkali.
Terjadinya penyumbatan saluran irigasi menurut Joko Febrianto, juga menjadi penyebab terendamnya lahan pertanian di daerah itu.
Ia menyatakan, genangan air yang merendam sawah di Kecamatan Babulu tersebut tidak sampai mengancam terjadinya gagal panen.
"Padi yang terendam banjir itu baru beberapa hari sehingga jauh dari gagal panen dan sebagian tanaman padi masih relatif aman," kata Joko Dwi Febrianto.
Ia mengimbau para petani agar lebih peduli dengan kondisi sekitar lahan persawahan, terutama kebersihan saluran irigasi agar tidak terjadi penyumbatan.
"Petani harus membersihkan saluran irigasi persawahan yang sering dipenuhi tanaman liar sehingga tidak terjadi penyumbatan," ujar Joko Dwi Febrianto.
Sementara, salah seorang petani Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, Sugianto mengatakan, banjir yang merendam lahan persawahan tersebut akibat hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Paser dalam sepekan terakhir.
"Selama sepekan terakhir, hujan turun cukup deras sehingga sekitar 400 hektare sawah di Desa Sumber Sari, terendam banjir," kata Sugianto.
"Kami sempat khawatir akan mengalami gagal panen karena padi yang terendam sudah siap panen," ujarnya.
Para petani berharap lanjut Sugianto, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, segera membuat pintu air sebagai penahan luapan air Sungai Longkali yang kerap meluap saat musim hujan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Joko Dwi Febrianto, dihubungi di Penajam, Kamis menyatakan, genangan air yang merendam ratusan hektare sawah di Kecamatan Babulu tersebut akibat banjir kiriman yang disebabkan meluapnya Sungai Longkali.
Terjadinya penyumbatan saluran irigasi menurut Joko Febrianto, juga menjadi penyebab terendamnya lahan pertanian di daerah itu.
Ia menyatakan, genangan air yang merendam sawah di Kecamatan Babulu tersebut tidak sampai mengancam terjadinya gagal panen.
"Padi yang terendam banjir itu baru beberapa hari sehingga jauh dari gagal panen dan sebagian tanaman padi masih relatif aman," kata Joko Dwi Febrianto.
Ia mengimbau para petani agar lebih peduli dengan kondisi sekitar lahan persawahan, terutama kebersihan saluran irigasi agar tidak terjadi penyumbatan.
"Petani harus membersihkan saluran irigasi persawahan yang sering dipenuhi tanaman liar sehingga tidak terjadi penyumbatan," ujar Joko Dwi Febrianto.
Sementara, salah seorang petani Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, Sugianto mengatakan, banjir yang merendam lahan persawahan tersebut akibat hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Paser dalam sepekan terakhir.
"Selama sepekan terakhir, hujan turun cukup deras sehingga sekitar 400 hektare sawah di Desa Sumber Sari, terendam banjir," kata Sugianto.
"Kami sempat khawatir akan mengalami gagal panen karena padi yang terendam sudah siap panen," ujarnya.
Para petani berharap lanjut Sugianto, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, segera membuat pintu air sebagai penahan luapan air Sungai Longkali yang kerap meluap saat musim hujan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016