Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mencapai 5.126 orang, sehingga diperlukan upaya semua pihak untuk mencegah dan meminimalisir penyakit berbahaya tersebut.
"Jumlah penderita sebanyak itu merupakan akumulasi sejak tahun 1993 hingga akhir 2015. Jika upaya menekan penularan HIV/AIDS tidak didukung oleh semua lapisan masyarakat, maka kita akan sulit mengatasinya," ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kaltim Jurnanto di Samarinda, Kamis.
Untuk itu, ia akan bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim, membentuk lembaga yang konsentrasi melakukan pendidikan kesehatan dan pencegahan penyebaran HIV/AIDS hingga ke tingkat pemerintahan terbawah, yakni pemerintahan desa dan kelurahan.
Jurnanto merinci, pengidap HIV/AIDS sebanyak itu terdapat di Provinsi Kaltim sebanyak 4.425 HIV dengan 1.030 AIDS. Dari jumlah itu, sebanyak 437 orang telah meninggal.
Sedangkan di Provinsi Kaltara ditemukan sebanyak 701 orang pengidap HIV dengan 262 telah berkembang menjadi AIDS. Dari jumlah itu, terdapat 53 orang yang telah meninggal.
Tingginya jumlah penderita HIV/AIDS itu banyak pemicunya, di antaranya karena banyak lokalisasi yang menyediakan wanita pekerja seks (WPS), banyaknya pengguna jarum suntik narkoba secara bergantian, dan lelaki "hidung belang" yang suka "jajan".
Jika dilihat per kabupaten/kota, lanjut dia, penderita terbanyak berada di tiga daerah, yakni Kota Samarinda mencapai 2.145 orang dengan 553 AIDS. Jumlah lokalisasi di kota ini terdapat tiga tempat dengan WPS langsung 1.571 orang dan WPS tidak langsung 565 orang.
Di Balikpapan tercatat 1.228 penderita HIV dengan 298 orang AIDS. Di kota minyak ini memiliki satu lokalisasi, terdapat 1.270 WPS langsung dan 274 WPS tidak langsung.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdata sebanyak 341 pengidap HIV dengan 54 pengidap telah berkembang menjadi AIDS. Kabupaten ini memiliki lokalisasi sebanyak 17 tempat dengan total WPS sebanyak 2.193 orang yang terdiri 1.540 WPS langsung dan 653 WPS tidak langsung.
Sedangkan di Provinsi Kaltara, penderita terbanyak berada di Kota Tarakan yang mencapai 510 pengidap HIV. Dari jumlah itu, 223 orang di antaranya telah berkembang menjadi AIDS.
Jumlah lokalisasi di Tarakan sebanyak dua unit dengan total WPS sebanyak 658 orang, terdiri dari 460 orang merupakan WPS langsung dan 198 orang merupakan WPS tidak langsung.
Di Kabupaten Nunukan terdapat 100 penderita HIV yang 11 di antaranya telah berkembang menjadi AIDS. Di kabupaten ini terdapat lokalisasi dua unit, sementara total WPS sebanyak 280 orang yang terdiri 240 WPS langsung dan 40 WPS tidak langsung.
"Di Bulungan yang merupakan Ibu Kota Kaltara, terdeteksi 17 pengidap HIV yang sembilan orang di antaranya berkembang menjadi AIDS. Sementara jumlah lokalisasinya ada enam tempat dengan total 420 WPS, terdiri dari 291 WPS langsung dan 129 WPS tidak langsung," kata Jurnanto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Jumlah penderita sebanyak itu merupakan akumulasi sejak tahun 1993 hingga akhir 2015. Jika upaya menekan penularan HIV/AIDS tidak didukung oleh semua lapisan masyarakat, maka kita akan sulit mengatasinya," ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kaltim Jurnanto di Samarinda, Kamis.
Untuk itu, ia akan bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim, membentuk lembaga yang konsentrasi melakukan pendidikan kesehatan dan pencegahan penyebaran HIV/AIDS hingga ke tingkat pemerintahan terbawah, yakni pemerintahan desa dan kelurahan.
Jurnanto merinci, pengidap HIV/AIDS sebanyak itu terdapat di Provinsi Kaltim sebanyak 4.425 HIV dengan 1.030 AIDS. Dari jumlah itu, sebanyak 437 orang telah meninggal.
Sedangkan di Provinsi Kaltara ditemukan sebanyak 701 orang pengidap HIV dengan 262 telah berkembang menjadi AIDS. Dari jumlah itu, terdapat 53 orang yang telah meninggal.
Tingginya jumlah penderita HIV/AIDS itu banyak pemicunya, di antaranya karena banyak lokalisasi yang menyediakan wanita pekerja seks (WPS), banyaknya pengguna jarum suntik narkoba secara bergantian, dan lelaki "hidung belang" yang suka "jajan".
Jika dilihat per kabupaten/kota, lanjut dia, penderita terbanyak berada di tiga daerah, yakni Kota Samarinda mencapai 2.145 orang dengan 553 AIDS. Jumlah lokalisasi di kota ini terdapat tiga tempat dengan WPS langsung 1.571 orang dan WPS tidak langsung 565 orang.
Di Balikpapan tercatat 1.228 penderita HIV dengan 298 orang AIDS. Di kota minyak ini memiliki satu lokalisasi, terdapat 1.270 WPS langsung dan 274 WPS tidak langsung.
Kabupaten Kutai Kartanegara terdata sebanyak 341 pengidap HIV dengan 54 pengidap telah berkembang menjadi AIDS. Kabupaten ini memiliki lokalisasi sebanyak 17 tempat dengan total WPS sebanyak 2.193 orang yang terdiri 1.540 WPS langsung dan 653 WPS tidak langsung.
Sedangkan di Provinsi Kaltara, penderita terbanyak berada di Kota Tarakan yang mencapai 510 pengidap HIV. Dari jumlah itu, 223 orang di antaranya telah berkembang menjadi AIDS.
Jumlah lokalisasi di Tarakan sebanyak dua unit dengan total WPS sebanyak 658 orang, terdiri dari 460 orang merupakan WPS langsung dan 198 orang merupakan WPS tidak langsung.
Di Kabupaten Nunukan terdapat 100 penderita HIV yang 11 di antaranya telah berkembang menjadi AIDS. Di kabupaten ini terdapat lokalisasi dua unit, sementara total WPS sebanyak 280 orang yang terdiri 240 WPS langsung dan 40 WPS tidak langsung.
"Di Bulungan yang merupakan Ibu Kota Kaltara, terdeteksi 17 pengidap HIV yang sembilan orang di antaranya berkembang menjadi AIDS. Sementara jumlah lokalisasinya ada enam tempat dengan total 420 WPS, terdiri dari 291 WPS langsung dan 129 WPS tidak langsung," kata Jurnanto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016