Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata dan Komunikasi Informasi Kabupaten Penajam Paser Utara mengajak pelajar di daerah itu agar menjadikan fenomena gerhana matahari total (GMT) sebagai ajang penelitian.
"Kami harapkan, gerhana matahari total itu menjadi bahan edukasi bagi siswa sekolah maupun masyarakat umum terkait fenomena alam, ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak dari sisi mistisnya tetapi dari sisi ilmiah," ujar Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata dan Komunikasi Informasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Ady Irawan, saat dihubungi di Penajam, Rabu.
Sejak Rabu pagi, sejumlah titik di wilayah Penajam Paser Utara, dipadati pelajar mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas, serta masyarakat umum untuk menyaksikan langsung momen langka tersebut.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kata Ady Irwan memang sengaja mengundang para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas, untuk melakukan penelitian dan pengamatan saat gerhana matahari total berlangsung di daerah itu.
Proses terjadinya gerhana matahari mulai dari pukul 07.22 Wita, puncak gerhana matahari total terjadi pukul 08.22 Wita sehingga Kabupaten Penajam Paser Utara, tampak redup sehingga lebih mirip ketika matahari terbenam dan berakhir pada pukul 09.33 Wita.
"Sejak awal, kami ingin mengedukasi pelajar dan masyarakat umum bahwa, tidak boleh sembarangan dalam melihat proses gerhana matahari total, setidaknya ada alat yang tepat untuk melihat peristiwa langka itu," jelas Ady Irawan.
Untuk menggelar pendidikan, penelitian dan pengamatan saat gerhana matahari total tersebut Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Ady Irawan, menggandeng Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
Tim peneliti dari ITB kata dia, memberikan pembelajaran terkait cara melihat gerhana matahari total dengan aman dan cara membuat teleskop secara sederhana serta mengajak pelajar meneliti tentang bagaimana awal mula terjadinya gerhana matahari total tersebut.
"ITB juga membagikan 100 kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari total serta menyiapkan satu buah teleskop `Wiliam Optics` dan kotak lubang raksasa, terutama di Pantai Corong sebagai pusat untuk menyaksikan fenomena alam yang terjadi ratusan tahun sekali itu," kata Ady Irawan.
Selain itu Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Ady Irawan, juga memanfaatkan gerhana matahari total untuk memperkenalkan objek wisata Pantai Corong yang berada di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.
"Pantai Corong sengaja dipilih sebagai pusat untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari di wilayah Penajam Paser Utara. Ke depan Pantai Corong dijadikan paket wisata bahari," tutur Ady Irawan.
Bukan hanya pelajar dan masyarakat saja, tetapi beberapa wisatawan asing berdatangan ke Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari total yang diperkirakan akan terjadi lagi dalam 350 tahun mendatang.
Selain edukasi, penelitian dan pengamatan gerhana matahari total, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga menggelar shalat gerhana berjamaah di Masjid Ar Rahman Kecamatan Penajam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kami harapkan, gerhana matahari total itu menjadi bahan edukasi bagi siswa sekolah maupun masyarakat umum terkait fenomena alam, ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak dari sisi mistisnya tetapi dari sisi ilmiah," ujar Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata dan Komunikasi Informasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Ady Irawan, saat dihubungi di Penajam, Rabu.
Sejak Rabu pagi, sejumlah titik di wilayah Penajam Paser Utara, dipadati pelajar mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas, serta masyarakat umum untuk menyaksikan langsung momen langka tersebut.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kata Ady Irwan memang sengaja mengundang para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas, untuk melakukan penelitian dan pengamatan saat gerhana matahari total berlangsung di daerah itu.
Proses terjadinya gerhana matahari mulai dari pukul 07.22 Wita, puncak gerhana matahari total terjadi pukul 08.22 Wita sehingga Kabupaten Penajam Paser Utara, tampak redup sehingga lebih mirip ketika matahari terbenam dan berakhir pada pukul 09.33 Wita.
"Sejak awal, kami ingin mengedukasi pelajar dan masyarakat umum bahwa, tidak boleh sembarangan dalam melihat proses gerhana matahari total, setidaknya ada alat yang tepat untuk melihat peristiwa langka itu," jelas Ady Irawan.
Untuk menggelar pendidikan, penelitian dan pengamatan saat gerhana matahari total tersebut Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Ady Irawan, menggandeng Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
Tim peneliti dari ITB kata dia, memberikan pembelajaran terkait cara melihat gerhana matahari total dengan aman dan cara membuat teleskop secara sederhana serta mengajak pelajar meneliti tentang bagaimana awal mula terjadinya gerhana matahari total tersebut.
"ITB juga membagikan 100 kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari total serta menyiapkan satu buah teleskop `Wiliam Optics` dan kotak lubang raksasa, terutama di Pantai Corong sebagai pusat untuk menyaksikan fenomena alam yang terjadi ratusan tahun sekali itu," kata Ady Irawan.
Selain itu Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Ady Irawan, juga memanfaatkan gerhana matahari total untuk memperkenalkan objek wisata Pantai Corong yang berada di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam.
"Pantai Corong sengaja dipilih sebagai pusat untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari di wilayah Penajam Paser Utara. Ke depan Pantai Corong dijadikan paket wisata bahari," tutur Ady Irawan.
Bukan hanya pelajar dan masyarakat saja, tetapi beberapa wisatawan asing berdatangan ke Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari total yang diperkirakan akan terjadi lagi dalam 350 tahun mendatang.
Selain edukasi, penelitian dan pengamatan gerhana matahari total, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga menggelar shalat gerhana berjamaah di Masjid Ar Rahman Kecamatan Penajam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016