Samarinda (ANTARA News-Kaltim) - Mahasiswa di Samarinda, Kalimantan Timur mengutuk tindakan keji tentara Zionis Israel terhadap warga Palestina, termasuk menyerang kapal membawa misi kemanusiaan, beberapa hari lalu yang melibatkan sejumlah WNI.

Dilaporkan di Samarinda, Selasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aiansi Pemuda Peduli Palestina (AP3) Kaltim, menggelar aksi unjuk rasa di Simpang Empat Mall Lembuswana Samarinda, Selasa sore.

Mahasiswa juga menganjak agar memboikot produk Israel serta negara-negara yang mendukungnya.

Selain berorasi secara bergantian, para pengunjuk rasa juga membagi-bagikan selebaran berisi kecaman terhadap berbagai kejahatan yang dilakukan Isreal pada warga Pelstina maupun penyerangan tentara Zionis itu terhadap Mavi Marmara yang menyebabkan tewasnya belasan relawan kemanusiaan.

"Aksi ini hanya gerakan awal sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina yang terus dijajah oleh zionis Israel," ujar Humas AP3 Kaltim, Erik Hendrawan ditemui di sela-sela aksi unjuk rasa.

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang dijaga puluhan personil Dalmas Poltabes Samarinda itu juga sempat diwarnai pembakaran bendera Israel.

Kemacetan di jalur terpadat di Kota Samarinda tersebut tak terhindarkan akibat banyaknya demonstran yang memenuhi jalan.

Selain membentangkan berbagai poster dan spanduk berisi kecaman pada zionis Israel, pengunjuk rasa juga terlihat membawa puluhan bendera Palestina serta panji-panji perjuangan umat Islam dalam memerangi kejahatan yang dilakukan Israel.

"Kebiadaban Israel sudah tidak bisa ditolelir lagi sehingga kami meminta Pemerintah Indonesia bersikap tegas sebab salah satu korban kejahatan negara zionis itu adalah WNI," katanya. 

"Kami juga meminta agar dunia internasional melakukan embargo perdagangan internasional dan mengajak seluruh masyarakat untuk memboikot produk negara sekutu Israel," kata Erik Hendrawan. 

Aksi mengutuk zionis Israel itu berlanjut hingga di depan Kentucky Fried Chicken (KFC) di Kompleks Mall Lembuswana Samarinda.

Puluhan pengunjuk rasa yang mencoba masuk ke restoran cepat saji itu langsung dihadang aparat keamanan.

Aksi mereka akhirnya hanya dilakukan dengan cara berorasi dan mengajak para pengunjung agar meninggalkan KFC karena dianggap sebagai perusahaan milik sekutu dan penyandang dana bagi negara zionis itu.

"Malam ini (Selasa) kami akan melakukan konsolidasi termasuk dengan Majelis Ulama Samarinda (MUI) dan ormas Islam lainnya untuk menentukan sikap dan langkah yang akan kami lakukan dalam menyikapi kebiadaban Israel," katanya.

"Kemungkinan kami akan menggelar aksi besar-besaran dengan sasaran mengajak masyarakat memboikot produk yang berbau Israel," kata Erik Hendrawan.
   

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010