Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegara Rita widyasari berkomitmen akan menata lingkungan di daerah itu sebagai bentuk keseriusannya tentang kebersihan.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui rencana pemindahan pedagang Pasar Tangga Arung ke Pasar Baru di Kelurahan Mangkurawang, bulan ini.

Pemindahan itu terkait akan dialihfungsikannya Pasar Tangga Arung menjadi Ruang Terbuka Hijau atau taman kota.

Secara khusus, Rita Widyasari juga mengawasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Bekotok Tenggarong, yang perlu segera membenahi penerapan sistem lahan urug kendali atau Control Landfill.

"Saya ingin disini (TPA) rapi dan tak terlihat sampahnya," ujarnya saat meninjau TPA Bekotok, Rabu.

Sementara, saat peringatan Hari Sampah Nasional pada Minggu (21/2) Rita Widyasari turun bersama masyarakat dan berbagai komunitas untuk memungut sampah di ruas jalan Jalan Wolter Monginsidi, Tenggarong.

Menurutnya, hal tersebut guna mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan.

Tak ketinggalan, Rita juga mengingatkan pimpinan instansi pemerintah untuk memperhatikan kebersihan kantor masing-masing, terutama toilet yang harus bersih dan wangi.

"Kebersihan itu sebagian dari iman. Jadi mari kita sama-sama menjaga kebersihan," ajak Rita.

Bupati wanita pertama di Kaltim itu mengaku bahwa beberapa hal terkait kebersihan dan lingkungan tersebut, merupakan bentuk keseriusan untukmemboyong kembali penghargaan Adipura ke Kota Raja Tenggarong.

Adipura menurutnya memang sangat bergengsi, karena mencerminkan orang-orang dalam suatu wilayah.

Namun, dikatakan Rita tujuan utamanya bukanlah penghargaan, tetapi prilaku hidup bersih, sehat dan peduli lingkungan harus terus dimiliki masyarakat.

Sedangkan terkait energi, Rita mengimbau seluruh instansi di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara untuk berhemat.

Hal tersebut menurutnya agar anggaran yang dikeluarkan untuk membayar pemakaian energi, misalnya listrik, dapat ditekan atau dikurangi.

Terlebih dikatakan Rita, akhir-akhir ini Dana Bagi Hasil (DBH) Minyakdan Gas (Migas) dari pemerintah pusat untuk Kutai Kartanegara angkanya kian merosot.

"Jadi kita harus lebih berhemat dalam penggunaan energi, saat ini uang kita kan berkurang," ujarnya.

Untuk menghemat energi listrik, Rita menyarankan agar gedung perkantoran instansi pemerintah mengurangi atau meniadakan pemakaian tirai pada jendela atau dinding kaca.

Hal tersebut dimaksudkan agar cahaya matahari bisa menerangi dalam ruangan kantor, sehingga tak perlu menggunakan lampu di siang hari.

Jika perkantoran merubah pola pikir dengan menggunakan cahaya matahari untuk menerangi kantor pada siang hari menurut Rita, otomatis tidak perlu ada penganggaran untuk pengadaan atau pergantian tirai.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016