Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kabupaten Paser akan membangun lumbung padi di Desa Suliliran Baru, Kecamatan Pasir Belengkong.
"Rencana pembangunan lumbung padi tahun ini merupakan program lanjutan tahun 2014," kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan BKPP Paser, Joko Bawono, saat dihubungi di Tanah Grogot, Kamis.
Pembuatan lumbung padi tersebut, kata Joko Bawono, merupakan program lanjutan setelah pada 2015 tidak ada pembuatan lumbung padi.
"Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim telah meninjau lokasinya. Rencananya, akan dikerjakan pada Maret 2016," ujar Joko Bawono.
Lumbung padi yang akan dibangun tersebut diperkirakan dapat menampung hingga 50 ton padi, katanya.
Ia menjelaskan, awalnya petani mengajukan permintaan pembuatan lumbung beserta lantai jemurnya, namun karena keterbatasan anggaran, permintaan mereka tidak dapat terealisasi.
Keberadaan lumbung padi, menurut Joko Bawono, akan sangat bermanfaat bagi petani saat panen raya.
"Saat harga jual padi rendah, petani bisa menyimpannya di lumbung mereka. Saat dibutuhkan suatu waktu, padi bisa dikeluarkan atau dibeli oleh kelompok tani lainnya," katanya.
Pada dasarnya, lanjut Joko Bawono, pembuatan lumbung padi merupakan salah satu upaya pemerintah membantu petani dalam meningkatkan harga jual dan mengantisipasi kerawanan pangan.
Pada 2013, Pemkab Paser telah membangun lumbung padi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
"Pada 2013 lalu, kami telah membangun lumbung padi yang dapat menampung hingga 70 ton beserta lantai jemurnya di Desa Sebakung Taka, Kecamatan Long Ikis," tutur Joko Bawono.
Kemudian pada 2014, pemerintah daerah juga membangun lumbung padi di Desa Sempulang, Kecamatan Tanah Grogot dengan daya tampung hingga 40 ton.
Biaya pembangunan setiap lumbung, kata Joko Bawono, diperkirakan Rp200 juta.
"Jika melihat harga per lumbungnya, kami yakin bisa memenuhi kebutuhan lumbung bagi para petani yang belum mendapatkan melalui APBD setiap tahunnya," ujar Joko Bawono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Rencana pembangunan lumbung padi tahun ini merupakan program lanjutan tahun 2014," kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan BKPP Paser, Joko Bawono, saat dihubungi di Tanah Grogot, Kamis.
Pembuatan lumbung padi tersebut, kata Joko Bawono, merupakan program lanjutan setelah pada 2015 tidak ada pembuatan lumbung padi.
"Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim telah meninjau lokasinya. Rencananya, akan dikerjakan pada Maret 2016," ujar Joko Bawono.
Lumbung padi yang akan dibangun tersebut diperkirakan dapat menampung hingga 50 ton padi, katanya.
Ia menjelaskan, awalnya petani mengajukan permintaan pembuatan lumbung beserta lantai jemurnya, namun karena keterbatasan anggaran, permintaan mereka tidak dapat terealisasi.
Keberadaan lumbung padi, menurut Joko Bawono, akan sangat bermanfaat bagi petani saat panen raya.
"Saat harga jual padi rendah, petani bisa menyimpannya di lumbung mereka. Saat dibutuhkan suatu waktu, padi bisa dikeluarkan atau dibeli oleh kelompok tani lainnya," katanya.
Pada dasarnya, lanjut Joko Bawono, pembuatan lumbung padi merupakan salah satu upaya pemerintah membantu petani dalam meningkatkan harga jual dan mengantisipasi kerawanan pangan.
Pada 2013, Pemkab Paser telah membangun lumbung padi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
"Pada 2013 lalu, kami telah membangun lumbung padi yang dapat menampung hingga 70 ton beserta lantai jemurnya di Desa Sebakung Taka, Kecamatan Long Ikis," tutur Joko Bawono.
Kemudian pada 2014, pemerintah daerah juga membangun lumbung padi di Desa Sempulang, Kecamatan Tanah Grogot dengan daya tampung hingga 40 ton.
Biaya pembangunan setiap lumbung, kata Joko Bawono, diperkirakan Rp200 juta.
"Jika melihat harga per lumbungnya, kami yakin bisa memenuhi kebutuhan lumbung bagi para petani yang belum mendapatkan melalui APBD setiap tahunnya," ujar Joko Bawono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016