Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pengerjaan jembatan menuju Pulau Kumala Tenggarong sudah mulai memasuki tahap pengecoran lantai, kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara, Basri Hasan.

"Pengecoran lantai Jembatan Kumala sudah dilakukan sejak Kamis (4/1). Pengecoran dimulai dari sisi Tenggarong menuju arah Pulau Kumala," ujar Basri Hasan saat dihubungi di Tenggarong, Minggu.

Pekerja langsung mengecor tulangan rangka besi atau bagesting pada lantai jembatan yang telah dirangkai sejak beberapa hari sebelumnya.

Untuk mempercepat pemasangan rangka besi tulangan, pekerja merakitnya di atas ponton dan kemudian diangkat menggunakan "crane" ke atas rangka profil baja jembatan yang telah tersambung.

"Setelah bagesting selesai, maka pekerja langsung memasang besi tulangan. Ini untuk mempercepat penyelesaian pengerjaan," kata Basri Hasan.

Terkait perpanjangan waktu pembangunan selama 50 hari kerja yang terhitung seja 1 Januari 2016, Basri Hasan mengatakan pihak kontraktor optimistis bisa menyelesaikan pembangunan Jembatan Kumala tersebut.

"PT Hutama Karya, selaku kontraktor pelaksana pengerjaan Jembatan Kumala, menyampaikan komitmen menuntaskan pembangunan sebelum tenggat perpanjangan waktu habis," ujar Basri Hasan.

Pembangunan Jembatan Kumala kembali mengalami "addendum" setelah kontraktor pelaksana mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan kepada Pemkab Kutai Kartanegara.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akhirnya menyetujui permintaan "addendum" tersebut dengan perpanjangan maksimal 50 hari kerja.

Jembatan Kumala merupakan tipe jembatan "pedestrian" atau jembatan khusus pejalan kaki yang menghubungkan Kota Tenggarong menuju Pulau Kumala.

Jembatan Kumala dengan panjang 230 meter dan lebar 3,5 dengan delapan meter "High Water Level" (HWL) atau tinggi permukaan air ketika pasang Sungai Mahakam dibangun sebagai akses menuju Pulau Kumala lebih mudah tanpa harus menyeberang menggunakan perahu motor.       (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016