Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur pada Januari 2016 mengalami inflasi (kenaikan harga) sebesar 0,19 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen dari 125,75 pada Desember 2015 menjadi 125,99 pada Januari 2016.

"Jika dirinci menurut kota, maka Samarinda mengalami inflasi 0,50 persen dengan IHK 125,92, kemudian Balikpapan berdeflasi 0,21 persen dengan IHK 126,09," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.

Ia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, yakni kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang berinflasi 1,07 persen.

Kemudian, kelompok perumahan mengalami inflasi 0,57 persen, kelompok kesehatan dengan inflasi 0,40 persen, kelompok sandang berinflasi 0,38 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga berinflasi 0,13 persen.

Sedangkan untuk dua kelompok lainnya mengamali deflasi (penurunan harga), yakni kelompok bahan makanan berdeflasi 0,44 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi 0,69 persen.

Menurut Aden, dalam melakukan survei terhadap perubahan harga kebutuhan pokok, BPS mengacu pada IHK, karena IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga, baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen daerah perkotaan.

Jika dibandingkan dengan perkembangan harga pada Januari 2015, lanjutnya, inflasi yang terjadi saat ini tidak setinggi sebelumnya, karena inflasi Kaltim pada Januari 2015 sebesar 0,97 persen, sedangkan pada Januari 2014 berinflasi 1,23 persen.

Dia juga mengatakan, dari 82 kota di Indonesia yang ditetapkan menjadi kota IHK, terdapat 75 kota yang mengalami inflasi. Sedangkan sisanya yang tujuh kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga yang mencapai 1,82 persen dan inflasi terendah di Padang dengan 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi di Gorontalo dengan 0,58 persen dan terendah di Tanjung Pandan 0,02 persen.

"Sedangkan kondisi kota di Pulau Kalimantan, tertinggi di Tarakan dengan inflasi 0,82 persen, disusul Sampit 0,70 persen, Banjarmasin 0,49 persen, Pontianak 0,36 persen, Palangkaraya 0,17 persen, dan Singkawang 0,13 persen," ujar Gultom.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016