Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur mengalami inflasi sebesar 4,89 persen sepanjang 2015, sehingga kondisi ini tidak jauh beda dengan perkiraan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim yang menargetkan inflasi 4 persen plus minus 1 persen.

"Inflasi pada 2015 lebih terkendali jika dibandingkan dengan inflasi beberapa tahun sebelumnya. Misalnya, inflasi 2014 yang mencapai 7,66 persen dan inflasi sepanjang 2013 sebesar 9,65 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.

Berdasarkan catatan BPS Kaltim, inflasi tahun kalender 2015 merupakan pergerakan paling rendah dalam beberapa tahun terakhir, karena sepanjang tahun-tahun sebelumnya tingkat inflasinya selalu tinggi.

Jika dilihat berdasarkan tiga kota pembentuk inflasi di Kaltim, maka inflasi tertinggi tercatat di Balikpapan yang mencapai 6,26 persen, Kota Samarinda sebesar 4,24 persen, dan Tarakan sebesar 3,42 persen.

Sedangkan khusus inflasi Desember 2015, lanjut Gultom, Kaltim mengalami inflasi sebesar 1,05 persen atau terjadi perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari 125,10 pada November naik menjadi 126,42 pada Desember.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, yakni kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan yang berinflasi 3,18 persen," jelasnya.

Kemudian kelompok makanan jadi mengalami inflasi 1,04 persen, kelompok komunikasi dan transportasi 0,78 persen, kesehatan 0,36 persen, perumahan 0,30 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga berinflasi 0,11 persen.

"Sedangkan untuk kelompok sandang justru mengalami deflasi (penurunan harga) 0,14 persen. Saat ini kelompok sandang memang berdeflasi, tetapi biasanya menjelang Idul Fitri kelompok sandang mengalami inflasi tinggi," ujarnya.

Menurut Aden Gultom, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga, baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen, terutama di daerah perkotaan sehingga dapat diketahui perubahan harga pada komoditas yang dibutuhkan warga sehari-hari.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016