Tana Paser (ANTARA Kaltim) – Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Paser Zulkarnaen mengakui fasilitas yang ada di instansi yang dipimpinnya belum memenuhi standar.
"Fasilitas di sini belum memenuhi standar dan belum layak bagi para lanjut asia," kata Zulkarnaen, Selasa.
Lima wisma yang ada di panti itu kata dia, semuanya berlantai keramik .
Tidak seharusnya lanjut Zulkarnaen, lantai wisma untuk para lansia beralas keramik sebab, kondisi tersebut bisa membuat mereka terpeleset saat berjalan.
"Apalagi mereka tidak lagi mampu berjalan dengan sempurna sehingga bisa mengakibatkan mereka terpeleset dan terjatuh," jelasnya.
Selain itu tambah dia, juga tidak ada tempat seperti pegangan bagi para lansia untuk menjaga keseimbangan mereka saat berjalan.
"Tempat pegangan bisa berupa besi yang dibuat memanjang, untuk menjaga keseimbangan tubuh mereka. Fasilitas seperti itu tidak ada di tempat ini. Padahal perlu untuk membantu mereka berjalan," katanya.
Selain itu lanjut Zulkarnaen, semua WC kamar mandi di wisma itu berbentuk "closet" jongkok yang sangat menyulitkan para lansia buang air besar.
"Idealnya, closet jenis duduk untuk memudahkan mereka saat buang air besar," ujarnya.
Masalah yang lain yang dihadapi penghuni panti sosial Treshna Werdha kata Zulkarnaen yakni, pagar panti yang tidak sesuai dengan letak panti yang berada di pinggir jalan .
"Setiap hari kendaraan baik kendaraan roda dua atau roda empat lalu lalang di dekat panti. Para penjaga mengkhawatirkan keselamatan para lansia yang mencoba keluar dari panti," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Fasilitas di sini belum memenuhi standar dan belum layak bagi para lanjut asia," kata Zulkarnaen, Selasa.
Lima wisma yang ada di panti itu kata dia, semuanya berlantai keramik .
Tidak seharusnya lanjut Zulkarnaen, lantai wisma untuk para lansia beralas keramik sebab, kondisi tersebut bisa membuat mereka terpeleset saat berjalan.
"Apalagi mereka tidak lagi mampu berjalan dengan sempurna sehingga bisa mengakibatkan mereka terpeleset dan terjatuh," jelasnya.
Selain itu tambah dia, juga tidak ada tempat seperti pegangan bagi para lansia untuk menjaga keseimbangan mereka saat berjalan.
"Tempat pegangan bisa berupa besi yang dibuat memanjang, untuk menjaga keseimbangan tubuh mereka. Fasilitas seperti itu tidak ada di tempat ini. Padahal perlu untuk membantu mereka berjalan," katanya.
Selain itu lanjut Zulkarnaen, semua WC kamar mandi di wisma itu berbentuk "closet" jongkok yang sangat menyulitkan para lansia buang air besar.
"Idealnya, closet jenis duduk untuk memudahkan mereka saat buang air besar," ujarnya.
Masalah yang lain yang dihadapi penghuni panti sosial Treshna Werdha kata Zulkarnaen yakni, pagar panti yang tidak sesuai dengan letak panti yang berada di pinggir jalan .
"Setiap hari kendaraan baik kendaraan roda dua atau roda empat lalu lalang di dekat panti. Para penjaga mengkhawatirkan keselamatan para lansia yang mencoba keluar dari panti," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015