Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter yang terjadi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Senin dinihari sekitar pukul 02.47 Wita tidak berdampak di wilayah Kalimantan Timur.

"Gempa berkekuatan 6,1 SR tersebut tidak berdampak di wilayah Kaltim," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, Sutrisno di Samarinda, Senin.

Namun, gempa bumi tektonik yang terletak pada koordinat 3,61 Lintang Utara dan 117,67 Bujur Timur atau tepatnya pada jarak 29 kilometer arah Timur Laut Tarakan pada kedalaman 10 kilometer tersebut, kata Sutrisno, hampir terasa di sebagian besar wilayah Kalimantan Utara.

"Gempa bumi di kedalaman 10 kilometer tersebut juga terasa di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan serta Nunukan," kata Sutrisno.

Berdasarkan data Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, tambah Sutrisno, hingga Senin pagi, terjadi 15 kali gempa susulan namun dengan skala yang lebih kecil.

"BMKG tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa akan ada gempa susulan pada jam tertentu sebab gempa bumi tidak dapat diprediksi. Intensitas gempa susulan selalu lebih kecil dari gempa utama," ujar Sutrisno.

Kondisi tektonik di bagian Timur Pulau Kalimantan, lanjut Sutrisno, memang cukup kompleks sehingga zona itu merupakan kawasan paling rawan terjadi gempa.

"Kerawanan gempa bumi di zona itu disebabkan adanya beberapa struktur geologi besar turun dan beberapa struktur besar mendatar.

"Zona Nunukan-Tarakan dan sekitarnya, secara tektonik diapit oleh tiga sistem sesar mendatar. Di sebelah Selatan, terdapat dua sistem sesar yang berarah Barat Daya-Tenggara, yaitu `Mangkalihat Fault Zone` atau Zona Sesar Mangkalihat dan `Maratua Fault Zone` atau zona Sesar Maratua," katanya.

"Zona Sesar Mangkalihat merupakan sesar kelanjutan dari Sesar Palu-Koro yang melintas dekat Tanjung Redeb, Kabupaten Berau," ujar Sutrisno.

Keberadaan zona Sesar Maratua, menurut Sutrisno, juga tidak kalah penting untuk diperhatikan karena ujung sesar tersebut terletak di lautan yang lokasinya berdekatan dengan Kota Tanjung Selor (Bulungan).

Sementara, di sebelah Utara Pulau Tarakan, juga terdapat zona Sesar Sempurna yang melintas dari laut Sulawesi hingga Sabah, Malaysia dan melintasi kawasan yang berdekatan dengan Pulau Sebatik, Nunukan, katanya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga Senin sore menyebutkan, gempa yang terjadi di Kota Tarakan tersebut, menyebabkan tujuh rumah warga rusak masing-masing, dua rumah di RT 18 Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan, empat rumah di RT 05, Kelurahan Juata Kerikil serta satu rumah warga rusak di RT 01, Kelurahan Juata Laut.

Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun terjadinya gempa warga sempat panik dan berlarian mencari pelindungan di Jalan KH Agus Salim, Kota Tarakan.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015