Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, menjamin ketersediaan stok kebutuhan pokok hingga Natal dan Tahun Baru 2015.
"Kami menjamin stok kebutuhan pokok aman hinga akhir tahun, bahkan jika melihat stok yang ada di sejumlah pasar tradisional saat ini, kebutuhan pokok aman hingga tiga bulan ke depan," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Kota Samarinda Hermanto di sela-sela inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional dan modern, Kamis.
Inspeksi mendadak yang juga diikuti Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa tersebut, mengunjungi beberapa lokasi stok penjualan kebutuhan pokok di antaranya kawasan pergudangan, Bulog, Pasar Pagi serta Plaza Mulia.
Sidak tersebut, menurut Hermanto, dilakukan untuk memastikan ketersedian stok sembako serta memantau perkembangan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2015.
"Sidak ini kami lakukan sebagai upaya memantau ketersediaan stok dan harga kebutuhan pokok sebab biasanya, menjelang hari besar keagaman seperti Natal, ada kecenderungan terjadi kenaikan harga," ujarnya.
"Untuk itu, kami perlu memastikan kondisi ketersedian barang sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi pemicunya atau penyebab kenaikan dan ketersediaan stok kebutuhan pokok itu," kata Hermanto.
Dari hasil pemantauan tersebut, Hermanto memastikan ketersediaan barang khususnya di pergudangan aman terkendali dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, kurung waktu tiga bulan kedepan.
"Begitu juga ketersedian beras di Bulog, aman dalam beberapa bulan ke depan," kata Hermanto.
Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Samarinda, Edy Mariansyah mengakui, terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditi khususnya pada produk peternakan seperti telur ayam yang sebelumnya Rp37.000 hingga Rp39.000 ribu naik menjadi Rp43.000 sampai Rp45.000 per piring atau 30 butir.
Demikian juga dengan harga ayam potong yang sebelumnya Rp40.000 naik menjadi Rp60.000 per ekor.
"Kenaikan produk peternakan ini dipicu oleh kenaikan harga pangan unggas, sedangkan untuk gula salah satu penyebabnya karena tingginya permintaan," kata Edy Mariansyah.
Namun untuk beberapa jenis kebutuhan lain seperti bawang putih, bawang merah, wortel maupun cabe lanjut Edy Mariansyah, harganya relatif tetap stabil.
Sementara, untuk produk bingkisan (parsel) yang dijual di pusat perbelanjaan, kata Edy Mariansyah, harganya juga relatif stabil.
"Umumnya produk makanan yang dijual di pusat perbelanjaan modern, sudah mencantumkan lebel produk tentang nama, jenis, kandungan dan tanggal kadaluarsa sehingga barang tersebut aman," ujar Edy Mariansyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami menjamin stok kebutuhan pokok aman hinga akhir tahun, bahkan jika melihat stok yang ada di sejumlah pasar tradisional saat ini, kebutuhan pokok aman hingga tiga bulan ke depan," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Kota Samarinda Hermanto di sela-sela inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional dan modern, Kamis.
Inspeksi mendadak yang juga diikuti Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa tersebut, mengunjungi beberapa lokasi stok penjualan kebutuhan pokok di antaranya kawasan pergudangan, Bulog, Pasar Pagi serta Plaza Mulia.
Sidak tersebut, menurut Hermanto, dilakukan untuk memastikan ketersedian stok sembako serta memantau perkembangan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2015.
"Sidak ini kami lakukan sebagai upaya memantau ketersediaan stok dan harga kebutuhan pokok sebab biasanya, menjelang hari besar keagaman seperti Natal, ada kecenderungan terjadi kenaikan harga," ujarnya.
"Untuk itu, kami perlu memastikan kondisi ketersedian barang sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi pemicunya atau penyebab kenaikan dan ketersediaan stok kebutuhan pokok itu," kata Hermanto.
Dari hasil pemantauan tersebut, Hermanto memastikan ketersediaan barang khususnya di pergudangan aman terkendali dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, kurung waktu tiga bulan kedepan.
"Begitu juga ketersedian beras di Bulog, aman dalam beberapa bulan ke depan," kata Hermanto.
Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Samarinda, Edy Mariansyah mengakui, terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditi khususnya pada produk peternakan seperti telur ayam yang sebelumnya Rp37.000 hingga Rp39.000 ribu naik menjadi Rp43.000 sampai Rp45.000 per piring atau 30 butir.
Demikian juga dengan harga ayam potong yang sebelumnya Rp40.000 naik menjadi Rp60.000 per ekor.
"Kenaikan produk peternakan ini dipicu oleh kenaikan harga pangan unggas, sedangkan untuk gula salah satu penyebabnya karena tingginya permintaan," kata Edy Mariansyah.
Namun untuk beberapa jenis kebutuhan lain seperti bawang putih, bawang merah, wortel maupun cabe lanjut Edy Mariansyah, harganya relatif tetap stabil.
Sementara, untuk produk bingkisan (parsel) yang dijual di pusat perbelanjaan, kata Edy Mariansyah, harganya juga relatif stabil.
"Umumnya produk makanan yang dijual di pusat perbelanjaan modern, sudah mencantumkan lebel produk tentang nama, jenis, kandungan dan tanggal kadaluarsa sehingga barang tersebut aman," ujar Edy Mariansyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015