Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Perlambatan ekonomi membuat PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI hanya mencapai 80 persen dari penjualan yang ditargetkan.

"Target kami untuk BBM (bahan bakar minyak) industri mencapai 4 juta kilo liter (KL), realisasinya mencapai 80 persen," kata GM Pertamina MOR VI Muhammad Irfan, Jumat.

Pertamina MOR VI bertanggung jawab atas distribusi produk-produk Pertamina, yaitu BBM, pelumas, dan gas Elpiji ke seluruh Kalimantan.

Selain target bisnis, MOR VI juga ditarget oleh pemerintah untuk menyalurkan 3 juta KL BBM subsidi. Termasuk di dalamnya 1.000 metrik ton (MT) elpiji per hari.

Menurut GM Irfan, konsumsi BBM menurun sebab konsumen juga mengurangi aktivitas. Di Kalimantan Timur, satu konsumen BBM industri yang signifikan adalah pertambangan, sementara industri itu tengah lesu. Karena harga batubara murah, banyak perusahaan tambang yang ditutup.

Di sisi lain, diungkapkan oleh Irfan, Pertamina Pemasaran atau Marketing saat ini menyumbang hingga 60 persen keuntungan perusahaan. Menurunnya laju ekonomi dunia juga tidak menghalangi Pertamina berinovasi meluncurkan produk-produk baru.

"Tahun ini kami meluncurkan Pertalite, bahan bakar beroktan lebih tinggi daripada premium, namun sedikit lebih rendah daripada Pertamax," kata Pejabat Humas MOR VI Andar Titi Lestari.

Untuk kendaran bermesin diesel, Pertamina menyediakan Pertadex, yaitu solar dengan angka cetane yang lebih baik dibanding solar biasa.

Pertamina juga menjual pelumas. Bahkan untuk melayani industri di Kalimantan bagian timur, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, MOR VI membangun terminal khusus di Batakan, Balikpapan.

"Terminal itu untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk pelumas yang dibutuhkannya. Konsumen di sini terutama kalangan industri, mulai dari perkapalan hingga pembangkit listrik," papar Lestari.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015