Samarinda (ANTARANews-Kaltim) - Sedikitnya 30 desa dari sembilan kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur tercatat masih rawan pangan.
"Hal itu menjadi alasan Pemprov untuk terus secara intensif melaksanakan gerakan kemandirian pangan yang diperkirakan selesai 2013," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim, Siti Hidayah didampingi Sekretarisnya, Mukransyah di Samarinda, Senin.
Ke-30 desa yang kami anggap masih rentan rawan pangan itu tersebar pada sembilan kabupaten/kota di Kaltim yang kini masuk dalam program strategis dalam mengatasi hal itu.
Kabupaten yang memiliki 30 desa rawan pangan itu masing-masing Kabupaten Paser, Bulungan, Berau, Nunukan, Kutai Barat, Kutai Timur, Panajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara, bahkan di pinggiran Kota Samarinda juga terdapat daerah yang rawan pangan.
Pihaknya dalam upaya memecahkan masalah itu adalah melalui program ketahanan pangan yang bertujuan agar kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan lebih besar.
"Kemampuan mengakses pangan yang diinginkana adalah bukan hanya kemampuan daya beli masyarakat terhadap pangan saja namun juga bagaimana masyarakat tersebut bisa memproduksi pangan lewat penanaman di lahan yang tersedia," katanya.
Bentuk kegiatan lain yang dilakukan dalam program ini adalah penguatan dan pemberdayaan kelompok masyarakat, kelompok tani, tim pangan desa, optimalisasi pemanfaatan potensi atau sumber daya setempat.
Pengembangan selanjutnya akan dititikberatkan pada usaha pertanian dan non pertanian, penerapan teknologi tepat guna atau spesifik lokasi, pengembangan cadangan pangan desa, pendampingan, juga untuk Desa Mandiri Pangan (Demapan).
Pihaknya pada 2010 telah membina 16 Demapan lanjutan, 11 Demapan baru dan tiga desa sekitar pelaksanaan program Demapan atau desa replikasi. Pembinaan terhadap Demapan dilakukan dalam empat tahap selama empat tahun, yakni tahap persiapan, penumbuhan, pengmbangan dan kemandirian.
Dari terus dilakukannya pembinaan terhadap sejumlah desa tersebut, pihaknya menargetkan akan terbentuk sebanyak 102 Demapan pada 2013, sehingga sejumlah desa yang sebelumnya berkategori rawan pangan, bisa menjadi mandiri dan berkecukupan berbagai jenis pangan.
Setelah tahun keempat, sejak 2010-2013, desa-desa yang mendapat sentuhan program Demapan diharapkan bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan gizisehingga akan mengurangi ketergantungan bantuan dari pihak lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010
"Hal itu menjadi alasan Pemprov untuk terus secara intensif melaksanakan gerakan kemandirian pangan yang diperkirakan selesai 2013," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim, Siti Hidayah didampingi Sekretarisnya, Mukransyah di Samarinda, Senin.
Ke-30 desa yang kami anggap masih rentan rawan pangan itu tersebar pada sembilan kabupaten/kota di Kaltim yang kini masuk dalam program strategis dalam mengatasi hal itu.
Kabupaten yang memiliki 30 desa rawan pangan itu masing-masing Kabupaten Paser, Bulungan, Berau, Nunukan, Kutai Barat, Kutai Timur, Panajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara, bahkan di pinggiran Kota Samarinda juga terdapat daerah yang rawan pangan.
Pihaknya dalam upaya memecahkan masalah itu adalah melalui program ketahanan pangan yang bertujuan agar kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan lebih besar.
"Kemampuan mengakses pangan yang diinginkana adalah bukan hanya kemampuan daya beli masyarakat terhadap pangan saja namun juga bagaimana masyarakat tersebut bisa memproduksi pangan lewat penanaman di lahan yang tersedia," katanya.
Bentuk kegiatan lain yang dilakukan dalam program ini adalah penguatan dan pemberdayaan kelompok masyarakat, kelompok tani, tim pangan desa, optimalisasi pemanfaatan potensi atau sumber daya setempat.
Pengembangan selanjutnya akan dititikberatkan pada usaha pertanian dan non pertanian, penerapan teknologi tepat guna atau spesifik lokasi, pengembangan cadangan pangan desa, pendampingan, juga untuk Desa Mandiri Pangan (Demapan).
Pihaknya pada 2010 telah membina 16 Demapan lanjutan, 11 Demapan baru dan tiga desa sekitar pelaksanaan program Demapan atau desa replikasi. Pembinaan terhadap Demapan dilakukan dalam empat tahap selama empat tahun, yakni tahap persiapan, penumbuhan, pengmbangan dan kemandirian.
Dari terus dilakukannya pembinaan terhadap sejumlah desa tersebut, pihaknya menargetkan akan terbentuk sebanyak 102 Demapan pada 2013, sehingga sejumlah desa yang sebelumnya berkategori rawan pangan, bisa menjadi mandiri dan berkecukupan berbagai jenis pangan.
Setelah tahun keempat, sejak 2010-2013, desa-desa yang mendapat sentuhan program Demapan diharapkan bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan gizisehingga akan mengurangi ketergantungan bantuan dari pihak lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010