Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur mengaku komitmen membangun pertanian dalam arti luas sebagai lokomotif ekonomi baru, hal itu tercermin dalam  APBD 2010 karena mengalokasikan Rp60 miliar untuk pengembangan sektor agribisnis tersebut.
       
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak di Balikpapan, Kamis dalam sambutan tertulis dibacakan  Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kaltim, Ir Rusmadi pada acara Rapat Kosultasi dan Koordinasi Daerah Peternakan se-Kaltim 2010.
     
"Pemprov Kaltim komitmen mengembangan sektor agribisnis karena menyediakan dana Rp60 miliar dalam APDB 2010 atau sama dengan sekitar 1,9 persen dari total anggaran," katanya.
     
Komitmen itu terlihat pula dengan rata-rata kenaikan mencapai Rp10 miliar dari tahun sebelumnya.
     
Pemprov Kaltim fokus dalam pengembangan agribisnis karena dari  sektor ini secara makro memberikan  kontribusi 5,6 persen terhadap PRDB dan penyediaan lapangan pekerjaan sebanyak 439.208 jiwa.
        
Kalimantan Timur selama ini memang mengandalkan pendapatan dari minyak bumi dan gas alam (Migas) akan tetapi terus mengembangkan sektor lain, di antaranya menjadikan agribisnis sebagai lokomotif ekonomi baru.
      
Ia menjelaskan bahwa Kaltim tidak mau tergantung dengan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sehingga kini terus mengembangan sektor pertanian dalam arti luas.
     
"Kaltim meskipun memiliki Migas dan batu bara sangat potensial yang sebagian telah diekploitasi namun terus melakukan langkah untuk mencari sumber lain, salah satu yang dianggap tepat adalah pengembangan agribisnis," imbuh dia.
      
"Kaltim kini menjalankan lokomotif ekonomi baru yang berbasis pada sumber daya  alam yang dapat diperbaharui dan potensial, yakni agribisnis dalam arti luas,” ujarnya.
      
Kaltim menetapkan beberapa bidang pembangunan yang menjadi skala prioritas dan satu sama lain saling mendukung, termasuk pengembangan agribisnis atau pertanian dalam arti luas.
       
Beberapa bidang yang mendapat perhatian itu antara lain, yakni pembenahan penggunaan tanah dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan pelabuhan, revitalisasi daya listrik, peningkatan daya saing daerah untuk menarik investor, revitalisasi pertanian yang mencakup ketahanan pangan, ketersediaan pupuk dan peningkatan ekonomi rakyat melalui pengucuran kredit.
       
Sedangkan fokus untuk pengembangan pertanian dalam arti luas itu, meliputi antara lain, bidang pertanian tanaman pangan, perikanan dan perternakan serta perkebunan.
       
"Kaltim fokus mengembangkan bidang-bidang ini yang menjadi bagian dari lokomatif ekonomi baru itu," papar dia.
       
Dalam kesempatan itu, ia mengakui bahwa pengembangan agribisnis memang memiliki beberapa kendala, antara lain kurangnya daya saing, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan kurangnya dukungan infrastruktur.
       
Khusus pada bidang peternakan, ia hambatan cukup menonjol antara lain alih fungsi lahan ke sektor non peternakan, rendahnya minat kaum muda, dan masalah rendahnya permodalan. 
       
"Jika semua kendala dan permasalahan ini dapat diatasi, maka Kaltim akan dapat memanfaatan potensi yang ada seperti lahan yang luas menjadi satu sektor unggulan,” ujarnya.
     

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010