Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perkebunan Kalimantan Timur secara intensif melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap ancaman bahaya kebakaran lahan dan kebun, yang biasa terjadi setiap musim kemarau.
Kepala Bidang Perlindungan Disbun Kaltim, Henny Herdiyanto mengatakan kebakaran lahan dan kebun hampir terjadi setiap tahun, terutama pada musim kemarau panjang.
"Tahun 2015 kebakaran kembali terjadi dengan skala yang lebih luas dan parah, meskipun wilayah kita luput dari kejadian ini," kata Henny Herdiyanto di Samarinda, Kamis.
Namun demikian tetap turut merasakan dampak asap yang ditimbulkan kebakaran di luar Kaltim, katanya.
"Masalah kebakaran lahan dan kebun wajib dicegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Ekstensifikasi lahan yang tidak ramah lingkungan jadi salah satu penyebab kebakaran lahan yang berdampak negatif pada beberapa aspek, baik ekonomi, sosial, ekologis maupun politis," kata Henny Herdiyanto.
"Kita harapkan petugas pengendalian kebakaran lahan dan kebun serta mampu mendeteksi hotspot (titik api) melalui satelit. Selain itu, mampu mengarahkan dan membina masyarakat agar membuka lahan tanpa harus membakar," kata Henny Herdiyanto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Bidang Perlindungan Disbun Kaltim, Henny Herdiyanto mengatakan kebakaran lahan dan kebun hampir terjadi setiap tahun, terutama pada musim kemarau panjang.
"Tahun 2015 kebakaran kembali terjadi dengan skala yang lebih luas dan parah, meskipun wilayah kita luput dari kejadian ini," kata Henny Herdiyanto di Samarinda, Kamis.
Namun demikian tetap turut merasakan dampak asap yang ditimbulkan kebakaran di luar Kaltim, katanya.
"Masalah kebakaran lahan dan kebun wajib dicegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Ekstensifikasi lahan yang tidak ramah lingkungan jadi salah satu penyebab kebakaran lahan yang berdampak negatif pada beberapa aspek, baik ekonomi, sosial, ekologis maupun politis," kata Henny Herdiyanto.
"Kita harapkan petugas pengendalian kebakaran lahan dan kebun serta mampu mendeteksi hotspot (titik api) melalui satelit. Selain itu, mampu mengarahkan dan membina masyarakat agar membuka lahan tanpa harus membakar," kata Henny Herdiyanto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015