Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar terus melakukan pamantauan kesiapan lokasi pelaksanaan "groundbreaking" pembangunan rel kereta api Borneo yang dipusatkan di Kawasan Industri Buluminung.

"Pematangan persiapan `ground breaking` dipusatkan di pelabuhan Benuotaka milik Pemkab Penajam Paser Utara karena panggung utama dan kegiatan akan dipusatkan di lokasi ini, termasuk untuk pendaratan helikopter kepresidenan," kata Yusran, di Penajam, Rabu.

Sebelumnya memang ada alternatif bila sebagian helikopter akan mendarat di pelabuhan milik PT. Iskal, namun setelah pengecekan dua hari lalu oleh jajaran Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur (Kaltim), semua helikopter dipastikan akan mendarat di pelabuhan Benuotaka yang dekat dengan pusat kegiatan, katanya.

"Kegiatan persiapan bagi acara ini harus difokuskan di pelabuhan Benuotaka dan kita meminta sejumlah alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum segera dikerahkan untuk membantu pematangan tempat berlangsungnya acara ini," kata Yusran.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta segera dipasangkan tenda umum khusus buat masyarakat yang ingin langsung menyaksikan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga jika sewaktu-waktu presiden ingin bertemu masyarakat secara langsung tidak jauh dari panggung utama kepresidenan, katanya.

"Nantinya kita tinggal menyediakan fasilitas angkutan bus umum untuk antarjemput masyarakat ke tempat acara. Jadi masyarakat yang ingin ikut hadir dalam kegiatan ini tidak perlu takut bila tidak ada angkutan menuju lokasi acara," kata Yusran.

Bupati juga berharap momentum besar tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperlihatkan potensi daerah yang begitu besar kepada presiden, bahwa Penajam Paser Utara harus diperhitungkan bukan hanya pada level nasional bahkan mampu menarik investor hingga level internasional.

"Kita memiliki Kawasan Industri Buluminung yang di dalamnya telah masuk berbagai insvestasi besar dengan nilai triliunan rupiah. Dalam Kawasan Indutri Buluminung juga ada Techno Park yang merupakan pusat riset terbesar bagi kapal-kapal peneliti seluruh Indonesia, yang semua ini presiden perlu juga tahu," kata Yusran. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015