Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, menggelar sosialisasi yang diikuti para kepala sekolah, pengawas dan Kepala UPT tingkat SMP,MTs serta SMA/MA dan SMK untuk menyamakan persepsi penggunaan buku "Cambridge University Press" (CUP).

"Kegiatan ini untuk menyamakan persepsi kepada `stakeholder` atau pemangku kepentingan Dinas Pendidikan mengenai penggunaan buku dan metode pembelajaran bahasa Inggris `Cambridge University Press` yang akan diterapkan mulai 2016, agar dijalankan dengan sebaik-baiknya," ujar Kepala Seksi Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Emy Rosana Saleh, pada pembukaan sosialisasi penggunaan buku CUP yang dilaksanakan di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Kamis.

Sosialisasi tersebut kata Emy Rosana Saleh, merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya yakni, sosialisasi dan pelatihan tentang kurikulum CUP kepada guru-guru yang sudah lima kali dilaksanakan sejak 2014, pembagian buku dan instal aplikasi kurikulim CUP, dengan narasumber dari "The Cultural Exchange and International Education Foundation" (CEIEF) yang merupakan mitra Pemkab Kutai Kartanegara khususnya Dinas Pendidikan dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

Ia menambahkan, dengan menggunakan kurikulum CUP, kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan karena guru dan murid lebih banyak berinteraksi, komunikatif serta menggunakan sarana belajar audio visual.

Kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Wiyono saat membuka acara itu mengatakan, program tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama antara Pemkab Kutai Kartanegara dengan "Cambridge University" dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada 6 Mei 2014 di Cambridge, Inggris, tentang program pengembangan pendidikan Bahasa Inggris.

"Ini merupakan aksi Pemkab Kutai Kartanegara dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan, khususnya peningkatan Bahasa Inggris, sebagai salah satu bahasa internasional," ujarnya.

Selain itu lanjut Wiyono, upaya yang dilakukan Pemkab Kutai Kartanegara menggandeng Cambridge University, untuk mempersiapkan generasi penerus yang bisa menguasai bahasa internasional, guna menghadapi pasar bebas ASEAN, sehingga SDM daerah itu memiliki daya saing dan unggul.

Ia berharap, seluruh "stakeholder" pendidikan berkomitmen mensukseskan program peningkatan bahasa Inggris di Kutai Kartanegara tersebut.

Sementara, Direktur CEIEF Parawansa Assoniwora mengatakan, Kutai Kartanegara merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan Cambridge University.

"Ini merupakan kesempatan yang sangat luar biasa bagi sekolah, guru dan murid serta serta stakeholder pendidikan lainnya untuk maju, meningkatkan SDM di Kutai Kartanegara," kata Parawansa Assoniwora.

Apa yang dilakukan Pemkab Kutai Kartanegara menurut Parawansa Assoniwora sangat tepat, karena keadaan daerah itu 10 tahun kedepan, salah satunya ditentukan dengan pendidikan yang dilakukan saat ini.

Maka menurutnya, pendidikan sangat penting, khususnya komunikasi internasional, agar SDM di daerah itu berdaya saing tinggi.

Ia menyebutkan, kerjasama dengan Cambridge Uninersity bukan bisnis, namun benar-benar demi peningkatan SDM Kaltim khususnya Kutai Kartanegara.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015