Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kota Samarinda, mengimbau masyarakat setempat mewaspadai penularan penyakit diare yang cenderung mengalami peningkatan.
"Ada kecenderungan terjadi peningkatan jumlah penderita diare sehingga kami mengimbau masyarakat agar waspada," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Surveilans dan Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia dihubungi di Samarinda, Kamis.
"Penularan diare, bisa melalui media makanan dan minuman. Sebagai salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membudayakan perilaku hidup bersih," katanya.
Caranya lanjut Osa Rafshodia yakni, memasak air minum hingga mendidih, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta menutup tempat makanan agar terhindar dari lalat.
Terpenting tambah dia, masyarakat harus menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Sedangkan pencegahan lain yang juga patut diperhatikan kata Osa Rafshodia yakni, menjaga sanitasi lingkungan khususnya sumber air bersih.
"Ini penting dilakukan, karena tidak saja untuk mencegah diare tapi juga mewaspadai berjangkitnya penyakit lain seperti demam berdarah dan lain sebagainya," katanya.
"Kami minta camat dan lurah mengimbau seluruh warga melalui para Ketua RT setempat dan SKPD terkait agar bisa melakukan kegiatan bersih lingkungan," ungkap Osa Rafshodia.
Ia juga mengingatkan, jika menemukan atau mengetahui ada warga yang terjangkit diare agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat baik di puskesmas ataupun rumah sakit.
Penderita diare di Samarinda lanjut Osa Rafshodia, menyerang pada semua kelompok umur, namun yang terbanyak adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan presentasi mencapai 46,1 persen, menyusul kelompok usia 20 hingga 44 tahun sebanyak 21,5 pesen.
"Dari frekuensi diare berdasarkan data yang kami miliki, sejak satu minggu terakhir, sudah terjadi lebih 400 kasus diare di wilayah Kota Samarinda," ungkap Osa Rafshodia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Ada kecenderungan terjadi peningkatan jumlah penderita diare sehingga kami mengimbau masyarakat agar waspada," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Surveilans dan Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia dihubungi di Samarinda, Kamis.
"Penularan diare, bisa melalui media makanan dan minuman. Sebagai salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membudayakan perilaku hidup bersih," katanya.
Caranya lanjut Osa Rafshodia yakni, memasak air minum hingga mendidih, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta menutup tempat makanan agar terhindar dari lalat.
Terpenting tambah dia, masyarakat harus menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Sedangkan pencegahan lain yang juga patut diperhatikan kata Osa Rafshodia yakni, menjaga sanitasi lingkungan khususnya sumber air bersih.
"Ini penting dilakukan, karena tidak saja untuk mencegah diare tapi juga mewaspadai berjangkitnya penyakit lain seperti demam berdarah dan lain sebagainya," katanya.
"Kami minta camat dan lurah mengimbau seluruh warga melalui para Ketua RT setempat dan SKPD terkait agar bisa melakukan kegiatan bersih lingkungan," ungkap Osa Rafshodia.
Ia juga mengingatkan, jika menemukan atau mengetahui ada warga yang terjangkit diare agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat baik di puskesmas ataupun rumah sakit.
Penderita diare di Samarinda lanjut Osa Rafshodia, menyerang pada semua kelompok umur, namun yang terbanyak adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan presentasi mencapai 46,1 persen, menyusul kelompok usia 20 hingga 44 tahun sebanyak 21,5 pesen.
"Dari frekuensi diare berdasarkan data yang kami miliki, sejak satu minggu terakhir, sudah terjadi lebih 400 kasus diare di wilayah Kota Samarinda," ungkap Osa Rafshodia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015