Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, memastikan warga berpenghasilan rendah akan mendapatkan sambungan gratis pemasangan pipa distribusi air dari PDAM Tirta Taman.

Wali Kota Bontang Adi Darma saat mengunjungi sejumlah lokasi pemasangan sambungan pipa PDAM di Kelurahan Berbas Pantai, Bontang, Kamis, mengatakan program ini bertujuan mengatasi kebutuhan air bersih warga yang tersebar di 15 kelurahan.

Dalam kunjungan itu, wali kota didampingi Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Bontang Taufik Idris dan Pejabat Sementara Direktur PDAM Tirta Taman Exia Mafia Nadi.

Pada kesempatan itu, Adi Darma meminta PDAM segera melakukan pemasangan sambungan rumah warga yang sudah masuk daftar berpenghasilan rendah.

"Insya-Allah persoalan kebutuhan air untuk seluruh masyarakat akan kita atasi sepenuhnya. Namun, pelaksanaannya secara bertahap, karena harus diawali dengan pembangunan 'water treatment plant' (WTP) yang menjadi sumber pengolahan air," katanya.

Sejumlah warga di Berbas Pantai mengatakan kepada wali kota agar program pemasangan sambungan pipa air itu lebih merata di semua rumah.

"Pak wali, rumah saya sudah ada sambungan air yang dikelola swasta, tetapi sudah beberapa bulan ini air tidak mengalir. Tolong pak, rumah saya juga dipasangkan sambungan air dari PDAM," kata seorang warga.

Kabag Ekonomi Pemkot Bontang Taufik Idris mengatakan jumlah warga berpenghasilan rendah yang terdata di 15 kelurahan sebanyak 1.711 rumah, terdiri dari 1.178 rumah masih kategori 1 dan 533 rumah kategori 2.

Pemkot Bontang sudah memberikan penyertaan modal sebesar Rp5 miliar kepada PDAM Tirta Taman untuk pemasangan sambungan 1.500 rumah.

"Jadi, sambungan rumah di Kelurahan Berebas Pantai sepenuhnya dibiayai pemerintah atau masuk kategori 2. Untuk Kelurahan Berebas Pantai sebanyak 90 rumah segera dilakukan pengerjaannya," terangnya.

Ia menjelaskan ada 12 indikator dan persyaratan khusus yang wajib terpenuhi untuk menentukan rumah warga tersebut masuk dalam kategori tipe 2, antara lain rumah milik sendiri dan berdiri di atas tanah sendiri.

"Kalau tidak memenuhi indikator dan persyaratan khusus tersebut, maka otomatis masuk dalam kategori tipe 1 yang biaya pemasangan sambungannya ditanggung pemerintah sebesar 50 persen," katanya. (Adv/Hms/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015