Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara,Yusran Aspar mengatakan, Goa Besiang yang berada di areal hutan konservasi PT Waru Kaltim Plantation Kecamatan Penajam, merupakan objek wisata alam yang potensial di daerah itu.

"Goa Besiang merupakan kekayaan alam yang sangat menakjubkan karena memiliki lubang angin yang berada di atas sehingga dapat menjadi wisata alam yang potensial," ungkap Yusran Aspar, Rabu.

Ribuan "stalaktit" atau tonjolan batu, yaitu jenis "speleothem" (mineral sekunder) terbentuk secara alami yang menggantung dari langit-langit goa serta "stalakmit" atau batuan yang terbentuk di lantai goa, hasil dari tetesan air di langit-langit gua di atasnya, letaknya ada dibawah lantai gua.

"Stalaktit" dan "stalakmit" yang masuk dalam jenis batu tetes (dripstone) dan dipadu dengan korden yang berjajar sepanjang 800 meter di dinding goa yang terbentuk secara alam tersebut menurut Yusran Aspar, menjadi objek keindahan yang potensial.

"Jadi potensi `stalaktit` dan `stalakmit` dalam goa itu merupakan potensi alam dan harus dijadikan objek wisata di wilayah Penajam Paser Utara," kata Yusran Aspar.

Keindahan alam di Goa Besiang lanjut Yusran Aspar, akan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melihat keindahan alam tersebut sehingga keberadaan Gua Besiang Putra dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat Penajam Paser Utara.

"Keberadaan tembok Tiongkok dahulu biasa saja, tetapi saat ini tembok itu menjadi tujuan wisatawan internasional," ujar Yusran Aspar.

Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Yusran Aspar, dianugrahi kekayaan alam yang luar biasa dan jika dikelola dengan baik dan profesional maka kedepan Goa Besiang akan menjadi tujuan wisatawan, yang ditunjang dengan sarana dan prasarana, termasuk Jembatan Teluk Balikpapan.

Ia berharap, instasi terkait dapat mengemas dan memasarkan destinasi wisata alam tersebut, termasuk bagaimana cara menjaga keindahan Goa Besiang serta pengujung gua bisa merawat kelesatrian ornemen di dalam goa.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015