Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wakil Ketua MPR Republik Indonesia Mahyudin mengatakan, wawasan kebangsaan perlu ditanamkan sejak dini, sebagai upaya menangkal memudarnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda.

"Saat ini, MPR tengah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan ke kalangan generasi muda, mulai mahasiswa, hingga ke murid SD di seluruh Indonesia. Sosialisasi ini dalam rangka menanamkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme yang tergerus arus globalisasi yang kuat, khususnya di kalangan generasi muda," ungkap Mahyudin, kepada wartawan di Samarinda, Sabtu.

Mahyudin datang ke Samarinda dalam rangka memberikan ceramah motivasi `Meniti Jalan Menuju Sukses` kepada sekitar 1.200 mahasiwa Widyagama Mahakam yang berlangsung di Gedung Serbaguna GOR Sempaja.

Empat pilar kebangsaan yang disosialisasikan MPR RI tersebut lanjut Mahyudin yakni, Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

"Saya senang datang ke Samarinda karena saya melihat ada semangat dan keinginan generasi muda di Kaltim untuk maju dan berkembang," katanya.

"Tentu, bangsa ini bisa lebih maju kalau generasinya kuat dan penuh semangat dan punya keinginan untuk membangun daerahnya demi membangun negara kita. Jadi, saya berharap, ceramah motivasi ini bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa Widyagama bisa belajar lebih bak, bekerja lebih rajin sehingga bisa sukses di masa mendatang," ungkap Mahyudin.

Dalam sosialisasi ke sejumlah daerah di Indonesia lanjut Mahyudin, MPR RI banyak tuntutan dan masukan dari masyarakat agar kembali dilaksanakan kegiatan Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

"Dalam kunjungan ke beberapa daerah, kami banyak mendapat masukan masyarakat agar kembali dilaksanakan kegiatan seperti Penataran P4, mungkin sekarang namanya pembekalan penataran empat pilar, karena mereka menyadari arus globalisasi yang kuat yang membawa manusia pada kehidupan individuistik yang sangat kuat, tidak cucok dengan bangsa kita," ujarnya.

"Jadi, pola-pola ekonomi kapitalis seperti sekarang, masyarakat mulai merasakan bahwa dan itu tidak cocok dengan bangsa kita, dan hanya bisa kalau kita mengenali diri kita dengan baik, mengenali jati diri kita, falsafah hidup kita yakni pancasila. Jad, saat ini memang sangat penting kembali ditanamkan rasa nasionalisme kepada kalangan generasi muda, mulai tingka SD sampai ke mahasiswa," ungkap Mahyudin.     (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015