Sangatta (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menggandeng Universitas Mulawarman Samarinda dalam uji coba pengembangan listrik menggunakan energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan biomassa.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman kepada wartawan di Sangatta, Kutai Timur, Selasa, mengatakan uji coba listrik biomassa rencananya dilakukan pada dua desa di Kecamatan Long Masengat dan Batu Ampar.
Jika uji coba ini berhasil, Pemkab Kutai Timur akan menjadikan listrik biomassa sebagai program listrik desa dalam rangka memenuhi kebutuhan energi di wilayah perdesaan yang sulit dijangkau aliran listrik PLN.
"Ini salah satu solusi agar masyarakat bisa menikmati aliran listrik dengan biaya murah dan juga ramah lingkungan," kata bupati.
Ia menjelaskan energi listrik biomassa menggunakan bahan baku dari dedaunan, ranting kayu atau limbah sawit, dengan teknologi produksi dari Jerman.
"Mudah-mudahan program ini sukses, sehingga keinginan masyarakat di wilayah perdesaan untuk menikmati listrik bisa segera terwujud," tambahnya.
Camat Long Masengat, Ajuansyah, saat dihubungi terpisah mengatakan uji coba listrik biomassa di wilayahnya dilakukan di Desa Sumber Sari dengan sasaran 100 rumah warga yang masing-masing mendapatkan daya 450 watt.
"Warga Desa Sumber Sari sudah tidak sabar ingin menikmati listrik. Mereka berharap proyek ini cepat selesai supaya bisa menikmati siaran televisi," katanya.
Senada dengan itu, Camat Batu Ampar, Darmansyah, mengatakan warga Desa Telaga yang menjadi lokas uji coba sangat antusias dengan program listrik ramah lingkungan yang dicanangkan Pemkab Kutai Timur.
"Kami optimistis program listrik biomassa ini berhasil dan membantu warga yang wilayahnya sulit dijangkau listrik dari PLN," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman kepada wartawan di Sangatta, Kutai Timur, Selasa, mengatakan uji coba listrik biomassa rencananya dilakukan pada dua desa di Kecamatan Long Masengat dan Batu Ampar.
Jika uji coba ini berhasil, Pemkab Kutai Timur akan menjadikan listrik biomassa sebagai program listrik desa dalam rangka memenuhi kebutuhan energi di wilayah perdesaan yang sulit dijangkau aliran listrik PLN.
"Ini salah satu solusi agar masyarakat bisa menikmati aliran listrik dengan biaya murah dan juga ramah lingkungan," kata bupati.
Ia menjelaskan energi listrik biomassa menggunakan bahan baku dari dedaunan, ranting kayu atau limbah sawit, dengan teknologi produksi dari Jerman.
"Mudah-mudahan program ini sukses, sehingga keinginan masyarakat di wilayah perdesaan untuk menikmati listrik bisa segera terwujud," tambahnya.
Camat Long Masengat, Ajuansyah, saat dihubungi terpisah mengatakan uji coba listrik biomassa di wilayahnya dilakukan di Desa Sumber Sari dengan sasaran 100 rumah warga yang masing-masing mendapatkan daya 450 watt.
"Warga Desa Sumber Sari sudah tidak sabar ingin menikmati listrik. Mereka berharap proyek ini cepat selesai supaya bisa menikmati siaran televisi," katanya.
Senada dengan itu, Camat Batu Ampar, Darmansyah, mengatakan warga Desa Telaga yang menjadi lokas uji coba sangat antusias dengan program listrik ramah lingkungan yang dicanangkan Pemkab Kutai Timur.
"Kami optimistis program listrik biomassa ini berhasil dan membantu warga yang wilayahnya sulit dijangkau listrik dari PLN," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015