Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim SAR gabungan memperluas pencarian warga negara asing yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) di Perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, hingga di wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang.
Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri dihubungi dari Samarinda, Kamis sore, mengatakan pencarian diperluas dengan radius 197 mil laut karena keempat WNA itu diduga terbawa arus hingga ke wilayah perairan Kutai Timur dan Bontang.
"Pencarian diperluas berdasarkan perkembangan arah arus yang mengarah kesana sehingga, keempat WNA hilang tersebut hingga ke perairan Bontang bahkan bisa sampai di Selat Makassar," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Tim SAR juga kata Ahmad Hadi Aljufri, juga telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, terkait kemungkinan ditemukannnya properti atau barang penyelam WNA yang hilang tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, termasuk Kodim Majene, Sulawesi Barat, jika sewaktu-waktu menemukan properti atau barang peralatan selam atau diving agar segera menyampaikan kepada kami," kata Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku "Incident Commander" (IC) pada pencarian WNA hilang tersebut.
Hingga hari kelima (Kamis), pencarian empat WNA yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) sekitar pukul 19. 10 Wita masih terus dilakukan, baik melalui laut menggunakan "speedboat" milik Basarnas, BPBD Kaltim dan Kabupaten Berau, TNI dan kepolisian serta bantuan masyarakat setempat, melalui udara dengan menggunakan dua helikopter belt dari Kodam VI Mulawarman dan Basarnas serta penyelaman.
"Kami terus berupaya melakukan pencarian, walaupun kondisi cuaca yang tidak menentu bahkan setiap hari rata-rata kecepatan angin mencapai 35 hingga 48 konot yang tentunya sangat beresiko untuk penyelaman dan pelayaran, apalagi jika di laut lepas," katanya.
"Kami juga mengepresiasi masyarakat khususnya warga Pulau Derawan dan pemilik resort yang banyak membantu tim SAR. Intinya, kami akan terus berupaya mencari empat WNA yang hilang tersebut," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Sementara, Kapolsek Tanjung Batu Inspektur Satu Ismail, saat dihubungi belum bersedia memberikan keterangan lebih jauh, terkait hasil pemeriksaan "guide" atau pemandu empat WNA yang hilang tersebut.
"Kami belum bisa menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap pemandu keempat WNA hilang itu, tetapi yang jelas dia (Oslan) memang sebagai `guide" WNA tersebut," kata Ismail.
Empat WNA yang dilaporkan hilang sejak empat hari lalu atau pada Sabtu (15/8) sekitar pukul 19.10 Wita yakni, Michela (33), WNA Italia berjenis kelamin wanita, Alberto (36), berjenis kelamin laki-laki berkebangsaan Italia, Daniele (36), berjenis kelamin laki-laki WNA Italia serta Vana Chris (29), jenis kelamin laki-laki berkewarganegaraan Belgia.
Awalnya, ada enam WNA serta seorang pemandu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam.
Namun, setelah motoris "speedboat" yang mereka tumpangi menunggu hingga sore, lima orang itu tidak muncul, termasuk seorang pemandu, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan ke motoris lainnya.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasil ditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian.
Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) jenis kelamin wanita serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan "snorkeling". (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri dihubungi dari Samarinda, Kamis sore, mengatakan pencarian diperluas dengan radius 197 mil laut karena keempat WNA itu diduga terbawa arus hingga ke wilayah perairan Kutai Timur dan Bontang.
"Pencarian diperluas berdasarkan perkembangan arah arus yang mengarah kesana sehingga, keempat WNA hilang tersebut hingga ke perairan Bontang bahkan bisa sampai di Selat Makassar," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Tim SAR juga kata Ahmad Hadi Aljufri, juga telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, terkait kemungkinan ditemukannnya properti atau barang penyelam WNA yang hilang tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, termasuk Kodim Majene, Sulawesi Barat, jika sewaktu-waktu menemukan properti atau barang peralatan selam atau diving agar segera menyampaikan kepada kami," kata Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku "Incident Commander" (IC) pada pencarian WNA hilang tersebut.
Hingga hari kelima (Kamis), pencarian empat WNA yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) sekitar pukul 19. 10 Wita masih terus dilakukan, baik melalui laut menggunakan "speedboat" milik Basarnas, BPBD Kaltim dan Kabupaten Berau, TNI dan kepolisian serta bantuan masyarakat setempat, melalui udara dengan menggunakan dua helikopter belt dari Kodam VI Mulawarman dan Basarnas serta penyelaman.
"Kami terus berupaya melakukan pencarian, walaupun kondisi cuaca yang tidak menentu bahkan setiap hari rata-rata kecepatan angin mencapai 35 hingga 48 konot yang tentunya sangat beresiko untuk penyelaman dan pelayaran, apalagi jika di laut lepas," katanya.
"Kami juga mengepresiasi masyarakat khususnya warga Pulau Derawan dan pemilik resort yang banyak membantu tim SAR. Intinya, kami akan terus berupaya mencari empat WNA yang hilang tersebut," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Sementara, Kapolsek Tanjung Batu Inspektur Satu Ismail, saat dihubungi belum bersedia memberikan keterangan lebih jauh, terkait hasil pemeriksaan "guide" atau pemandu empat WNA yang hilang tersebut.
"Kami belum bisa menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap pemandu keempat WNA hilang itu, tetapi yang jelas dia (Oslan) memang sebagai `guide" WNA tersebut," kata Ismail.
Empat WNA yang dilaporkan hilang sejak empat hari lalu atau pada Sabtu (15/8) sekitar pukul 19.10 Wita yakni, Michela (33), WNA Italia berjenis kelamin wanita, Alberto (36), berjenis kelamin laki-laki berkebangsaan Italia, Daniele (36), berjenis kelamin laki-laki WNA Italia serta Vana Chris (29), jenis kelamin laki-laki berkewarganegaraan Belgia.
Awalnya, ada enam WNA serta seorang pemandu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam.
Namun, setelah motoris "speedboat" yang mereka tumpangi menunggu hingga sore, lima orang itu tidak muncul, termasuk seorang pemandu, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan ke motoris lainnya.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasil ditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian.
Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) jenis kelamin wanita serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan "snorkeling". (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015