Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Kartanegara, menggelar pelatihan makanan olahan berbahan ikan dan udang.

Kepala Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Kutai Kartanegara H Joniansyah, Selasa, mengatakan pelatihan pengolahan makanan berbahan baku ikan dan udang melalui penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan manajemen wirausaha yang yang dilaksanakan 3-5 Agustus 2015 di Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, itu bertujuan membuka peluang usaha bagi warga setempat.

"Kegiatan yang kami laksanakan ini merupakan kebutuhan masyarakat Muara Pantuan, khususnya para ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan usaha berbahan baku hasil laut termasuk limbah udang dan ikan," ungkap Joniansyah.

Kegiatan itu juga menurut Joniansyah, merupakan upaya memberikan solusi bagi penganggur untuk mendapatkan peluang usaha, dengan memanfaatkan sumberdaya alam setempat.

Sasaran kegiatan itu lanjut Joniansyah yakni, mewujudkan masyarakat yang berinisiatif dan produktif dan berkemampuan mengembangkan usaha makanan olahan berbahan baku hasil laut, untuk menambah penghasilan guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Kami harapkan, peserta pelatihan ini dapat menerapkan pengetahuan yang kami berikan, kemudian membagi pengetahuan kepada masyarakat lainnya agar terus berkembang menjadi tambahan pendapatan mereka," kata Joniansyah.

Pelatihan tersebut diikuti para ibu rumah tangga dan remaja puteri setempat.

Sementara, narasumber kegiatan itu yakni, Rosmalem Br Kaban dari Balai Besar Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Lembang Jawa Barat, yang memberikan materi tentang pengetahuan pembuatan sosis, bakso dan nugget berbahan dasar ikan dan udang dengan metode praktek, sekaligus memberikan ilmu manajemen wirausaha.

Pada kesempatan itu, Disnakertrans Kutai Kartanegara juga memberikan bantuan peralatan lengkap untuk membuat penganan olahan berbahan baku hasil laut tersebut kepada peserta.

Sementara staf Desa Anggana, Abdul Rahman menyambut baik kegiatan tersebut, karena sesuai dengan potensi desa mereka yang terletak di kepulauan Delta Mahakam yang hampir 100 persen penduduknya merupakan nelayan.

Selama ini kata Abdul Rahman, hasil tambak udang yang tidak dijual ke pabrik karena ukurannya kecil, maupun kepala udang yang biasanya tak dimanfaatkan, bahkan kepala udang hanya dibuang begitu saja.

"Melalui pelathan ini, ibu-ibu bisa memanfaatkan hasil laut secara maksimal sehingga tak ada lagi yang terbuang percuma. Kami juga berharap pemerintah membantu kami dalam hal promosi dan pemsarannya nanti," ungkap Abdul Rahman.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015