Penajam (ANTARA Kaltim) - Harga komoditas ikan laut di pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara, melonjak hingga lima persen dari biasanya, menyusul berkurangnya pasokan dari nelayan.
Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli ketika dihubungi di Penajam, Selasa, mengatakan kenaikan harga ikan laut di pasar tradisional disebabkan cuaca buruk yang melanda kawasan itu, sehingga sebagian nelayan tidak melaut.
"Kenaikan harga ikan laut itu karena nelayan membatasi melaut akibat cuaca buruk sehingga mempengaruhi hasil tangkapan," katanya.
Minimnya pasokan dari nelayan membuat harga ikan laut melonjak tajam, Seperti ikan tongkol yang biasanya dijual Rp30.000 per kilogram, naik menjadi Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
"Sudah menjadi kebiasaan saat terjadi cuaca buruk seperti ini, tentu akan mempengaruhi hasil tangkapan yang berdampak pula pada naiknya harga ikan di pasaran," tambah Rusli.
Ia tetap mengimbau masyarakat di daerah itu agar tidak panik dengan kenaikan harga ikan tersebut, karena tidak lama lagi harga kembali normal.
"Walaupun dalam jumlah yang cukup terbatas, tetapi hasil tangkapan nelayan masih tetap ada, sehingga kami mengimbau masyarakat agar tidak terlalu panik," ujar Rusli.
Salah seorang nelayan di Penajam Paser Utara, Nawawi mengakui sebagian besar nelayan di daerah itu tidak berani melaut akibat tingginya gelombang laut.
"Dengan kondisi cuaca seperti saat ini, banyak nelayan yang memilih lego jangkar atau tidak melaut untuk sementara waktu, sehingga mempengaruhi pasokan ikan laut," ungkap Nawawi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Bagian Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli ketika dihubungi di Penajam, Selasa, mengatakan kenaikan harga ikan laut di pasar tradisional disebabkan cuaca buruk yang melanda kawasan itu, sehingga sebagian nelayan tidak melaut.
"Kenaikan harga ikan laut itu karena nelayan membatasi melaut akibat cuaca buruk sehingga mempengaruhi hasil tangkapan," katanya.
Minimnya pasokan dari nelayan membuat harga ikan laut melonjak tajam, Seperti ikan tongkol yang biasanya dijual Rp30.000 per kilogram, naik menjadi Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
"Sudah menjadi kebiasaan saat terjadi cuaca buruk seperti ini, tentu akan mempengaruhi hasil tangkapan yang berdampak pula pada naiknya harga ikan di pasaran," tambah Rusli.
Ia tetap mengimbau masyarakat di daerah itu agar tidak panik dengan kenaikan harga ikan tersebut, karena tidak lama lagi harga kembali normal.
"Walaupun dalam jumlah yang cukup terbatas, tetapi hasil tangkapan nelayan masih tetap ada, sehingga kami mengimbau masyarakat agar tidak terlalu panik," ujar Rusli.
Salah seorang nelayan di Penajam Paser Utara, Nawawi mengakui sebagian besar nelayan di daerah itu tidak berani melaut akibat tingginya gelombang laut.
"Dengan kondisi cuaca seperti saat ini, banyak nelayan yang memilih lego jangkar atau tidak melaut untuk sementara waktu, sehingga mempengaruhi pasokan ikan laut," ungkap Nawawi. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015