Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tradisi mudik lebaran setiap tahun kerap diiringi pelanggaran bahkan kecelakaan lalulintas. Untuk meminimalkan hal tersebut Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum diminta melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur jalan.

“Tidak lama lagi umat muslim akan merayakan Idulfitri dan biasanya diikuti dengan tradisi mudik. Hingga saat ini beberapa titik rawan Lakalantas di sejumlah daerah di Kaltim masih menganga. Mulai dari arah ke Kutai Timur hingga ke Paser,” kata Anggota III DPRD Kaltim Gamalis.

Gamalis mengatakan jangan sampai masalah buruknya infrastruktur menjadi masalah utama dari kemacetan hingga tingginya angka kecelakaan berlalu lintas. Oleh sebab itu harus ada solusi nyata dari pemerintah guna mengatasi persoalan tersebut.

Menurut data, sedikitnya 28 titik hot spot lebih atau titik lawan kecelakaan di Kaltim yang harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah. Tidak hanya infrastruktur jalan saja tetapi juga dengan memperbaiki rambu-rambu lalu lintas dan marka-marka jalan.

“Rambu-rambu lalu lintas yang mulai rabun dan tidak ada harus segera diperbaiki khususnya didaerah yang rawan seperti tikungan tajam, dekat dengan jurang dan lainnya khususnya sejumlah titik sering terjadinya Lakalantas,” tutur Gamalis.  

Dengan jumlah pemudik dan arus balik yang tiap tahun meningkat seharusnya membuat pemerintah lebih serius dalam mengatasi berbagai persoalan tersebut. Pihaknya, juga mengapresiasi kepada pihak berwajib yang dalam memberikan pelayanan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik.

Politikus asal PPP itu menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati lagi dalam melakukan mudik agar jangan sampai niat untuk berkumpul dengan keluarga justru malah mendapat musibah kecelakaan.

“Dengan melakukan pembenahan melalui perbaikan jalan dan rambu-rambu serta ditambah dengan kehati-hatian juga kepatuhan masyarakat dalam berkendara maka dipastikan akan mengurangi jumlah Lakalantas di 2015 ini,” tutur Gamalis. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015