Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota MPR / DPR RI asal Daerah Pemilihan Kaltim – Kaltara, H Hadi Mulyadi, kembali melakukan sosialisasi  â€œEmpat Pilar  Berbangsa”,  yakni Pancasila,  Undang-Undang Dasar  1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sosialisasi  itu  dilakukan di hadapan para guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIP) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP) IT Cordova Samarinda, belum lama ini. Dalam acara yang dirangkai dengan buka puasa bersama tersebut, Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah (Wilda) Kalimantan itu mengajak peserta sosialisasi untuk mensyukuri persatuan dan kesatuan Indonesia. 

“Banyak negara yang terpecah-pecah  karena perbedaan agama, tapi kita bisa menyatukan enam agama.  Banyak negara tercerai berai  karena perbedaan suku,  namun kita  mampu menyatukan lebih  400 suku bangsa. Banyak negara  harus berpisah karena bahasa, namun kita dapat menyatukan ratusan ragam bahasa  daerah dengan bahasa persatuan Indonesia. Karunia Allah berupa persatuan dan kesatuan ini harus kita syukuri bersama,” kata  anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan  Teknologi serta Lingkungan Hidup ini ketika menyampaikan materi sosialisasi.
 
Dalam kegiatan sosialisasi yang juga dihadiri kepala SDIT Cordova, Sariko, SAg dan Kepala SMPIT Cordova, Abdul  Wahab Syahrani, SPd  MPd tersebut,  politisi kelahiran  Samarinda, 9 Mei 1968, jebolan   strata satu (S1) matematika Fakultas MIPA tahun 1995 dan magister sains (S2)  ilmu ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 2004 itu menekankan, menjadi tugas guru  membina rasa dan tanggung jawab persatuan  tersebut pada anak didik. 

Guru juga harus terus menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada para muridnya, apalagi rasa cinta terhadap tanah air merupakan sebagian dari iman. 

“Saya juga mengajak kita semua untuk mencegah berkembangnya paham radikal.  Ada dua hal yang bisa kita lakukan,  pertama, memberikan pemahaman ajaran agama secara utuh dan benar. Kedua, memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung pada empat pilar berbangsa dan bernegara,”   kata Hadi Mulyadi .
 
Pada kegiatan tersebut , ia  mengimbau  para guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIP) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP) IT Cordova Samarinda  untuk ikut terus  menjaga keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara.

Menurut dia,  hidup sekarang berat dan penuh aneka tantangan.  Tapi dengan keharmonisan hidup, persatuaan dan kesatuan,   diyakini seluruh anak bangsa dapat membangun  Indonesia menjadi lebih baik,  termasuk mengatasi dan mencegah berkembangnya paham radikal. 
  
“Hanya dengan hidup yang aman, tanteram dan damai, kita bisa membangun bangsa dan  negara ini secara bersama-sama, demi kejayaan Indonesia, khususnya Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,  di masa depan,” kata Hadi Mulyadi. 

Sama halnya ketika menyosialisasikan empat pilar berbangsa di sejumlah tempat lainnya di Kaltim – Kaltara,  Hadi Mulyadi kembali  mengingatkan,  bahwa   menjaga keutuhan NKRI adalah kewajiban semua warga negara.  

Masalah-masalah yang menjadi faktor disintegrasi bangsa harus diselesaikan sejak  dini  oleh  seluruh komponen bangsa. Perpecahan antar suku,  masalah  narkoba, terorisme,  radikalisme dan lain sebagainya harus menjadi perhatian  serius bagi seluruh anak bangsa Indonesia untuk diselesaikan sebaik-baiknya  tanpa menimbulkan ekses baru dari penyelesaian masalah itu. 

“Termasuk  Pilkada  kabupaten / kota dan  provinsi  jangan  sampai merusak persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk mencederai demokrasi. Kita mengetahui Kaltara akan memilih gubernur definitif, juga sejumlah bupati/wakil bupati. Demikian pula di Kaltim ada Sembilan kota/kabupaten yang menggelar Pilkada serentak pada Desember 2015 diharapkan  berjalan  lancar, aman dan sukses ,” kata Hadi Mulyadi. (*)

Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015