Tenggarong ANTARA Kaltim) - Penanaman pohon khas Kutai mewarnai pelaksanaan Erau dan "Internasional Folklore and Art Festival" (EIFAF) 2015 di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara..

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, pada penanaman pohon yang bertajuk "Green Kumala" Kamis mengatakan, Erau dan EIFAF bukan hanya sekedar pagelaran seni dan budaya saja, tetapi juga berisi kegiatan cinta lingkungan dengan penanaman pohon tersebut.

Penanaman pohon "Green Kumala" yang berlangsung di Pulau Kumala itu, dirangkai dengan "Cultural Visit" dan diikuti tim kesenian partisipan Erau dari 13 negara anggota "International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts" (CIOFF) yakni ,Amerika Serikat, Hongaria, Italia, Jerman, Korea Selatan, Polandia, Malaysia, Turki, Slovenia, Estonia, Mesir, Rusia dan Latvia.

Kegiatan "Green Kumala" tersebut kata Rita Widyasari, sekaligus upaya budidaya dan melestarikan serta memperkenalkan buah-buahan asli Kutai.

"Kita memiliki buah khas diantaranya Lai, Durian dan sebagainya. Ini patut diperkenalkan dan dilestraikan. Penanaman bibit buah ini juga menjadi kenang-kenangan bagi partisipan Erau dari 13 negara tersebut sebab bisa saja suatu saat mereka kembali dan memetik buah hasil tanamannya," ungkap Rita Widyasari.

Bupati Kutai Kartanegara itu berencana menjadikan Pulau Kumala sebagai Agro Wisata atau wisata khusus buah-buahan khas Kutai.

Dia yakin, Pulau Kumala kedepan akan menjadi tujuan wisiata andalan di Kutai Kartanegara karena pemerintah setempat sedang melakukan pembenahan pulau tersebut, diantaranya membangun jembatan khusus pejalan kaki.

"Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menata pulau ini semenarik mungkin, agar menjadi tempat wisata andalan di daerah ini," kata Rita Widyasari.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara Sri Wahyuni mengatakan, kegiatan "Green Kumala" dan "Cultural Visit" itu di fasilitasi oleh Bank Kaltim Tenggarong.

Bibit buah-buahan yang ditanam kata Sri Wahyini berjumlah 500 pohon, sebanyak 300 bibit diantaranya sumbangan Bank Kaltim dan 200 bibit dari Dinas Pertanian Kutai Kartanegara.

Sedangkan dalam "Cultural Visit" lanjut Sri Wahyuni, pengunjung dan delegasi kesenian dari 13 negara dapat melihat dan mencoba berbagai macam kebudayaan suku asli di Kutai Kartanegara yakni etnis Dayak dan Kutai, diantaranya tari-tarian, permainan tradisional hingga kuliner khas yang digelar di "Lamin" atau rumah adat Dayak yang terletak di tengah Pulau Kumala.

"Mereka terlihat sangat antusias dan menikmati kegiatan ini. Hal ini sebagai upaya kami memperkenalkan seni dan budaya asli Kutai Kartanegara kepada pengunjng," ungkap Sri Wahyuni.     (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015