Bontang (ANTARA Kaltim) - Wali Kota Bontang Adi Darma mengatakan perbaikan puluhan rumah warga di Kelurahan Bontang Kuala yang rusak diterjang angin puting beliung secepatnya dilakukan dan menjamin sebelum Ramadhan sudah bisa ditempati lagi.
"Kalau tidak ada halangan, sebelum Ramadhan kediaman mereka bisa ditempati kembali," kata wali kota saat menyambangi korban bencana tersebut di Bontang, Senin.
Menurut ia, pemkot telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk penanganan kejadian yang masuk kategori keadaan tidak terduga itu.
"Dana perbaikan akan disalurkan langsung DPPKA (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset) dengan pos anggaran biaya tak terduga," tambahnya.
Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bontang Zulkifli mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan perlengkapan rumah tangga. Selain itu, pemkot juga menyalurkan bantuan material berupa kayu, seng, selimut, dan beras.
Dari hasil pendataan yang dilakukan pihak kelurahan, dari 34 rumah yang diterjang angin puting beliung, terdapat 12 rumah yang rusak di bagian dapur.
Kepala Dinsosnaker Bontang Abdul Safa Muha menambahkan pihaknya juga memberikan pelayanan terbaik, termasuk terapi untuk pemulihan psikologis atau trauma warga yang rumahnya menjadi korban dalam musibah itu.
"Tidak hanya bantuan fisik, korban yang mengalami trauma akan mendapatkan penanganan jika memang membutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, mengatakan awal Juni hingga 10 hari ke depan, intensitas curah hujan yang sesekali disertai badai akibat pengaruh elnino sudah semakin melemah.
"Bulan Juni ini adalah awal dari musim kemarau dan masih berpotensi terjadi hujan disertai badai, sehingga warga tetap harus waspada," ujarnya.
Angin kencang yang melanda permukiman warga pesisir di Kelurahan Bontang Kuala, lanjut Sutrisno, adalah efek dari elnino yang muncul saat pergantian musim.
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti apakah angin yang melanda permukiman warga di Bontang merupakan puting beliung atau bukan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kalau tidak ada halangan, sebelum Ramadhan kediaman mereka bisa ditempati kembali," kata wali kota saat menyambangi korban bencana tersebut di Bontang, Senin.
Menurut ia, pemkot telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk penanganan kejadian yang masuk kategori keadaan tidak terduga itu.
"Dana perbaikan akan disalurkan langsung DPPKA (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset) dengan pos anggaran biaya tak terduga," tambahnya.
Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bontang Zulkifli mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan perlengkapan rumah tangga. Selain itu, pemkot juga menyalurkan bantuan material berupa kayu, seng, selimut, dan beras.
Dari hasil pendataan yang dilakukan pihak kelurahan, dari 34 rumah yang diterjang angin puting beliung, terdapat 12 rumah yang rusak di bagian dapur.
Kepala Dinsosnaker Bontang Abdul Safa Muha menambahkan pihaknya juga memberikan pelayanan terbaik, termasuk terapi untuk pemulihan psikologis atau trauma warga yang rumahnya menjadi korban dalam musibah itu.
"Tidak hanya bantuan fisik, korban yang mengalami trauma akan mendapatkan penanganan jika memang membutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, mengatakan awal Juni hingga 10 hari ke depan, intensitas curah hujan yang sesekali disertai badai akibat pengaruh elnino sudah semakin melemah.
"Bulan Juni ini adalah awal dari musim kemarau dan masih berpotensi terjadi hujan disertai badai, sehingga warga tetap harus waspada," ujarnya.
Angin kencang yang melanda permukiman warga pesisir di Kelurahan Bontang Kuala, lanjut Sutrisno, adalah efek dari elnino yang muncul saat pergantian musim.
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti apakah angin yang melanda permukiman warga di Bontang merupakan puting beliung atau bukan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015