Samarinda (ANTARA Kaltim) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan beroperasinya Bandar Udara Maratua yang terletak di lokasi wisata kepulauan terluar Indonesia, yakni Pulau Maratua, Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, bersamaan 18 bandara lain di Indonesia.

"Terdapat 18 bandara di Indonesia yang akan diresmikan Bapak Presiden, tetapi kami belum mendapat info pastinya, kapan dan dimana presiden akan meresmikan 18 bandara itu secara simbolis," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur Zairin Zain di Samarinda, Senin.

Meskipun tempat dan waktu peresmian secara simbolis belum diketahui pasti, lanjut dia, namun untuk peresmian Bandara Maratua oleh Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan akan dilakukan di Maratua pada Desember 2015.

Dalam pembangunan Bandara Maratua yang sudah dimulai sejak 2011 tersebut, total APBD Provinsi Kaltim telah mengalokasian dana senilai Rp100 miliar, kemudian bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp40 miliar.

Sedangkan peran Pemkab Berau adalah menyiapkan lahan dan melakukan pembangunan akses ke perkampungan setempat, sehingga sinergi dari daerah dan pusat tersebut dapat mempercepat pembangunannya.

Bandara Maratua memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter. Saat ini untuk rencana operasionalnya akan menggunakan gedung lama miliki Pemkab Berau yang dijadikan terminal. Sambil operasional bandara, maka terminal tetap dibangun agar menjadi representatif.

"Pada pembangunan apron dan landasan pacu mendapat pendanaan dari APBN dan APBD Provinsi Kaltim, sedangkan untuk pembangunan terminal kedatangan dan keberangkatan diusulkan mendapat pembiayaan dari APBN," ujarnya.

Bandara Maratua dibangun memiliki beberapa tujuan, seperti untuk menjaga keutuhan NKRI karena bandara tersebut terletak di pulau terluar.

Tujuan lainnya adalah untuk memperlancar arus masuk wisatawan lokal maupun mancanegara, karena di kepulauan itu terdapat sejumlah objek wisata menarik, terutama alam bawah laut.

Bandara tersebut akan bisa didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 40 penumpang maupun pesawat Hercules milik TNI, sehingga keberadaannya dapat berfungsi sebagai pertahanan terluar, sekaligus untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Selama ini, wisatawan yang ingin menikmati keindahan wisata bahari di kepulauan Derawan, harus menggunakan speed boat dengan waktu tempuh cukup lama, tetapi dengan adanya bandara tersebut, diharapkan kunjungan wisatawan lebih banyak karena waktu tempuhnya lebih singkat.

Keberadaan Bandara Maratua juga diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, karena dengan banyaknya wistawan, maka warga Maratua akan mampu memanfaatkannya untuk membuka usaha ekonomi produktif, baik menawarkan barang dagangan maupun menyediakan jasa. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015