Balikpapan (ANTARA Kaltim) – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-107 Tahun 2015 di Kaltim kali ini dirangkai dengan pencanangan Gerakan Bersama Ayo Kerja (Gebyar) oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kominfo mengakui komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim selama kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak  banyak prestasi yang diraih daerah yang dikenal memiliki sumber daya alam melimpah ini.

“Saya yakin prestasi kinerja tidak akan diraih tanpa kerja keras kepala daerah bersama jajaran pemerintahan. Seperti yang telah dilakukan Pak Gubernur (Awang Faroek Ishak) sangat sesuai dengan pencanangan Gerakan Bersama Ayo Kerja,” kata Rudiantara pada peresmian dan groundbreaking proyek infrastruktur Kaltim di kilometer 13 Balikpapan, Rabu (20/5).

Gerakan Bersama Ayo Kerja atau Gebyar menurut Rudi, adalah program kerja yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Kabinet Kerja merupakan semangat yang dikobarkan guna memacu semangat kerja bagi seluruh aparatur pemerintah dan rakyat Indonesia.

Semangat kerja itu lanjutnya, terkandung dalam Trisakti dan Nawacita pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintahan Jokowi hingga ke tingkat daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota.

Semangat kerja melalui program Gebyar telah terlihat di Kaltim. Berbagai pembangunan telah dilakukan baik pembangunan infrastruktur berupa jalan termasuk jalan tol maupun pelabuhan dan bandara, pariwisata dan telekomunikasi, industri, SDM dan perbatasan.

Khusus di sektor telekomunikasi yang dibangun di kawasan perbatasan, pedalaman dan daerah terpencil di Kaltim dengan komitmen Gubernur Awang Faroek Ishak bersama TNI telah mampu membuka isolasi komunikasi di lima dasa di perbatasan.

“Semangat kerja Gubernur Awang Faroek Ishak terbukti dengan pembangunan jaringan telekomunikasi di kawasan perbatasan Kaltim. Saya pada Desember lalu sempat berada di Desa Tiong Ohang Mahakam Ulu yang merupakan kawasan perbatasan Kaltim,” jelas Rudi.

Khusus mengenai perbatasan jelas Rudiantara, pemerintah pusat memandang perlu perhatian dan upaya khusus karena disana terdapat dimensi keamanan, dimensi ketahanan serta dimensi pembangunan dan ekonomi.

“Inilah pola Gebyar perlu dilakukan pemerintah pusat dan daerah dengan komponen lain,  antara lain TNI untuk melaksanakan pembangunan bagi masyarakat perbatasan. Sinergi yang terbangun sangat penting dalam membangun wilayah pinggiran,” ujarnya.

Menkominfo mengakui Kaltim adalah pionir pembangunan jaringan telekomunikasi dengan pola kerjasama pusat, provinsi dan kabupaten serta TNI. “Kabupaten menyiapkan lahan, provinsi dan TNI membangun tower dan operator (provider) membangun BTS,” ungkap Rudi.

Selain itu, pencanangan pembangunan rumah murah layak huni sebanyak 5.500 di Kaltim merupakan bagian program pembangunan Satu Juta Rumah secara nasional. Pada kegiatan ini Pemprov Kaltim juga melibatkan jajaran TNI.

Pembangunan rumah layak huni bagian upaya pemerintah meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga tercipta sumber daya manusia yang lebih berkualitas karena tinggal di rumah layak, sehat dan bersih.

“Melalui pencanangan Gerakan Bersama Ayo Kerja ini maka kita mampu melalukan berbagai percepatan pembangunan. Selain itu, tercipta pemerintahan yang baik yang mapu memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat untuk sejahtera,” harap Rudiantara.(Humas Prov Kaltim/yans).

 

Pewarta:

Editor : Catur Ujianto


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015