Bontang (ANTARA Kaltim) - DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, melakukan studi banding ke Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Jakarta Barat terkait pengadaan hidran kering atau saluran air untuk dipasang di wilayah padat penduduk kawasan permukiman pesisir Bontang.

Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang Arif saat dihubungi dari Bontang, Rabu, mengatakan dipilihnya Jakarta Barat, tepatnya kawasan Kebun Jeruk, karena ada kemiripan dengan daerah padat penduduk di Bontang, sehingga sangat tepat untuk pengadaaan hidran di beberapa titik rawan kebakaran.

"Kunjungan kita untuk melihat sejauh mana manfaat hidran air itu dipasang. Kita lihat memang cukup efektif diterapkan di daerah kawasan pesisir laut, seperti di kampung Selambai, Kampung Makassar, dan Tanjung Limau," kata Arif.

Ia menjelaskan dari sisi penggunaan memang cukup efektif dan praktis, karena pengadaan hidran ini hanya memakai pompa yang menghubungkan langsung dari laut sebagai pertolongan pertama jika kebakaran terjadi.

Jarak tempuhnya pun tidak terlalu jauh hanya sekitar 2 kilometer, sehingga berfungsi maksimal sebagai pertolongan pertama.

"Kami harapkan ini dapat mengatasi keluhan warga jika terjadi kebakaran, karena selama ini jika terjadi kebakaran, warga hanya berharap penuh dari armadanpemadam kebakaran yang tentunya punya keterbatasan tenaga dan waktu," katanya.

Disinggung mengenai nominal anggaran yang akan dialokasikan untuk pengadaan alat tersebut, Arif mengatakan hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut. Namun, dari hasil kunjungan ini, pihak DPKP Jakarta Barat mengalokasikan sekitar Rp2,5 miliar dengan jarak tempuh 2 kilometer.

Ia mengakui wilayah Kota Bontang sangat rawan dengan kebakaran, apalagi kawasan pesisir yang mayoritas masih menggunakan rumah dari kayu.

Untuk tahap pertama, pihaknya masih memprioritaskan kawasan permukiman yang ada di atas laut. Jika nantinya direspon baik, DPRD akan mengalokasikan untuk pengadaan serupa di daerah padat penduduk wilayah daratan. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015