Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketersediaan air bawah tanah yang sedang dalam masa kritis menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga setempat.

Wali Kota Bontang Adi Darma dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Rabu, mengatakan ada beberapa program yang sudah siap dilakukan pemkot untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kota Taman, selain mengandalkan air bawah tanah. Salah satu upaya itu adalah memanfaatkan bendungan di Marangkayu, Kutai Kartanegara.

Pembangunan bendungan tersebut sebagai upaya menopang pasokan air baku PDAM Tirta Taman Bontang. Selain air bawah tanah, wali kota melihat potensi waduk yang ada di Marangkayu sangat potensial, karena letaknya tidak terlalu jauh dari Bontang.

"Pembangunan WTP (Water Treatment Plant) juga akan terus dilakukan, tetapi tentu kita tidak bisa terus berharap dari air bawah tanah. Kami juga akan membangun bendungan di Kukar," jelas Adi Darma.

Sebenarnya, tambah Adi Darma,, Pemkot Bontang sudah berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga kota dengan mengandalkan air bawah tanah. Namun, jika hanya mengandalkan air tersebut, kapasitasnya lambat laun semakin berkurang.

Menurit ia, pencarian bahan baku air permukaan memang sudah menjadi target pemerintah, sebab air bawah tanah yang selama ini diproses oleh PDAM Tirta Taman pasti akan mengalami penurunan kapasitas dalam beberapa tahun ke depan.

"Kami memang sangat membutuhkan sumber air baku permukaan untuk menopang peningkatan layanan PDAM Tirta Taman Bontang dan ini sifatnya sudah sangat mendesak, karena tentu kita tidak bisa terus-terusan bergantung pada sumber air bawah tanah," terangnya.

Selain Waduk Marangkayu, Pemkot Bontang akan melanjutkan rencana pemanfaatan air permukaan Waduk Suka Rahmat di Kabupaten Kutai Timur, yang lokasinya juga tidak jauh dari Kota Bontang dan layak dimaksimalkan. (Adv/Hms/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015