Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh, mengatakan, pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tidak menghambat kelanjutan pembangunan Stadion Utama Persiba Balikpapan.

"Pembangunan tetap berjalan sesuai program Pemkot Balikpapan dan tidak dipengaruhi dibekukan atau tidaknya PSSI, karena kita juga memiliki pemain yang berkualitas," kata Abdulloh di Balikpapan, Kaltim, Senin.

Namun demikian, dia mengharapkan gonjang-ganjing yang terjadi di PSSI agar segera selesai karena PSSI organisasi nasional yang membawa nama baik bangsa, katanya.

"Dengan adanya stadion yang representatif seperti di Balikpapan, maka itu dapat meningkatkan kualitas para atlet. Pada pertengahan 2016 sudah selesai dan dapat digunakan pada akhir tahun 2016," kata Abdulloh.

Saat ini, untuk pembangunan Stadion Utama Persiba menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan. Pembangunan stadion sudah memasuki tahap III dengan pelaksanaan dilakukan tahun jamak mulai 2014-2016. Pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp160 miliar.

"Kita juga mengharapkan Menpora pada pemerintahan yang baru ini, agar lebih memperhatikan olahraga di daerah agar lebih berkembang," kata Abdulloh.

Stadion Utama Balikpapan di Batakan, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, menggunakan teknologi uji wind tunnel dengan system space frame yakni rangkaian atap digantung di atas konstruksi baja.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi secara resmi membekukan PSSI di saat induk organisasi sepak bola Indonesia itu sedang melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

"Alhamdulillah baru saja ditandatangani Peraturan Menpora No. 01307 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui," kata Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto melalui pesan layanan singkat, Sabtu (18/4).

Menurut dia, dasar pembekuan tersebut mengacu pada tidak diindahkannya SP1, SP2 dan SP3 oleh PSSI yang jatuh tempo pada tanggal 17 April 2015 jam 18.40.

Dengan turunnya surat pembekuan tersebut bisa dikatakan sebagai langkah tegas dari pemerintah. Apalagi selama ini Kemenpora memang sedang konsentrasi dalam memantau persepakbolaan nasional dan bahkan membentuk Tim Sembilan.

Dalam surat dengan nomor 01307 tahun 2015 ini dan ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi per tanggal 17 April itu ada beberapa poin yang menyangkut dengan pembekuan di antaranya adalah pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PSSI.    (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015