Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, menggelar rapat koordinasi khusus dengan jajaran instansi terkait dalam upaya mendorong peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di daerah itu.
"Rapat koordinasi ini sebagai upaya menyinkronkan tindakan demi tercapainya komitmen Pemkab Kutai Kartanegara untuk berkontribusi pada pencapaian ketahanan pangan nasional," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kutai Kartanegara Sumarlan di Tenggarong, Kamis.
Rapat koordinasi di ruang serba guna Kantor Bupati Kutai Kartanegara itu dihadiri sejumlah kepala instansi, camat dan unsur TNI dari Kodim 0906 Tenggarong.
Kehadiran unsur TNI AD merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kementerian Pertanian dengan TNI, yang diteruskan kerja sama Gubernur Kaltim dengan Pangdam VI Mulawarman pada Maret lalu.
Pada 2015, kata Sumarlan, Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan alokasi anggaran dari Kementan untuk pelaksanaan upsus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai melalui dua program senilai Rp24,1 miliar.
Kedua program tersebut adalah peyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian sebesar Rp16,7 miliar, dan program peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil tanaman pangan senilai Rp7,4 miliar.
"Pelaksanaan anggaran tersebut dilakukan melalui mekanisme bantuan sosial uang dan barang kepada kelompok penerima manfaat yang tersebar di beberapa kecamatan di Kutai Kartanegara," ujarnya.
Melalui rakor ini, Sumarlan berharap dapat tercapai target produktifitas padi 0,3 ton per hektare, peningkatan indeks pertanaman sebesar 0,5 persen dan produktivitas kedelai pada areal baru sebesar 1,57 ton per hektare.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Edi Damansyah meminta SKPD terkait mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan agar mengambil langkah strategis dalam upaya percepatan realisasi program kegiatan tersebut.
Ia juga meminta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan lebih bersinergi dalam memfasilitasi dan membimbing kelompok sasaran, merencanakan dan melaksanakan kegiatan upaya khusus, termasuk mengawasi, mamantau, mengevaluasi, dan melaporkan perkembangannya.
Kepada jajaran Kodim 0906 Tenggarong dan Kodim 0908 Bontang, Edi Damansyah juga berharap agar dapat bersinergi dengan SKPD teknis terkait, mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan.
Menurut ia, anggota TNI di tingkat Babinsa dapat berperan sebagai motivator dan dinamisator di lapangan untuk mengoptimalkan potensi yang ada, serta melaksanakan kesepakatan bahwa "medan tempur" TNI sampai di lahan pertanian untuk mendukung swasembada pangan.
"Saya yakin, dengan sinergitas antarinstansi terkait tersebut, maka terget yang telah dicanangkan dapat terwujud, sehingga Kutai Kartanegara dapat berkontribusi signifikan pada pencapaian swasembada pangan nasional," ungkap Edi Damansyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Rapat koordinasi ini sebagai upaya menyinkronkan tindakan demi tercapainya komitmen Pemkab Kutai Kartanegara untuk berkontribusi pada pencapaian ketahanan pangan nasional," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kutai Kartanegara Sumarlan di Tenggarong, Kamis.
Rapat koordinasi di ruang serba guna Kantor Bupati Kutai Kartanegara itu dihadiri sejumlah kepala instansi, camat dan unsur TNI dari Kodim 0906 Tenggarong.
Kehadiran unsur TNI AD merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kementerian Pertanian dengan TNI, yang diteruskan kerja sama Gubernur Kaltim dengan Pangdam VI Mulawarman pada Maret lalu.
Pada 2015, kata Sumarlan, Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan alokasi anggaran dari Kementan untuk pelaksanaan upsus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai melalui dua program senilai Rp24,1 miliar.
Kedua program tersebut adalah peyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian sebesar Rp16,7 miliar, dan program peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil tanaman pangan senilai Rp7,4 miliar.
"Pelaksanaan anggaran tersebut dilakukan melalui mekanisme bantuan sosial uang dan barang kepada kelompok penerima manfaat yang tersebar di beberapa kecamatan di Kutai Kartanegara," ujarnya.
Melalui rakor ini, Sumarlan berharap dapat tercapai target produktifitas padi 0,3 ton per hektare, peningkatan indeks pertanaman sebesar 0,5 persen dan produktivitas kedelai pada areal baru sebesar 1,57 ton per hektare.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Edi Damansyah meminta SKPD terkait mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan agar mengambil langkah strategis dalam upaya percepatan realisasi program kegiatan tersebut.
Ia juga meminta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan lebih bersinergi dalam memfasilitasi dan membimbing kelompok sasaran, merencanakan dan melaksanakan kegiatan upaya khusus, termasuk mengawasi, mamantau, mengevaluasi, dan melaporkan perkembangannya.
Kepada jajaran Kodim 0906 Tenggarong dan Kodim 0908 Bontang, Edi Damansyah juga berharap agar dapat bersinergi dengan SKPD teknis terkait, mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan.
Menurut ia, anggota TNI di tingkat Babinsa dapat berperan sebagai motivator dan dinamisator di lapangan untuk mengoptimalkan potensi yang ada, serta melaksanakan kesepakatan bahwa "medan tempur" TNI sampai di lahan pertanian untuk mendukung swasembada pangan.
"Saya yakin, dengan sinergitas antarinstansi terkait tersebut, maka terget yang telah dicanangkan dapat terwujud, sehingga Kutai Kartanegara dapat berkontribusi signifikan pada pencapaian swasembada pangan nasional," ungkap Edi Damansyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015