Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pentingnya otonomi khusus (Otsus) bagi Kaltim tampaknya mendapat sorotan serius dari badan survei nasional. Presentasi oleh Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari tentang Otsus di Kaltim pun digelar di Ruang Rapat Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (31/3).
Pertemuan dipimpin Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak didampingi Wakil Gubernur Mukmin Faisyal dan dihadiri pula perwakilan DPRD Kaltim yakni Edy Kurniawan, Rama Asia, Yakob Manika, Masykur Sarmian, Zain Taufik Nurrohman, Siti Qomariah, dan Muharram. Ada juga Andi Burhanuddin Solong, Irwan Faisyal, Ahmad Rosyidi, Suterisno Thoha, Mursidi Muslim, dan Rusianto. Hadir juga perwakilan seluruh lapisan perangkat kerja daerah se Kaltim.
Awang Faroek menyampaikan argumentasi mengapa pemerintah daerah memfasilitasi perjuangan otsus rakyat Kaltim. Kaltim disebutnya salah satu pemilik sumber daya alam terbesar di Indonesia. Sumbangsih besar untuk negara tak berbanding lurus dengan dana bagi hasil oleh pemerintah pusat.
"Kaltim hanya meminta bagian sesuai dengan apa yang disumbangkan. Saya harap anggota DPRD segera melakukan tindakan cepat mendukung pergerakan otsus ini," kata Awang Faroek.
Menurut data yang disampaikan Indobaarometer, survei yang dilakukan mencakup seluruh wilayah Kaltim. Hasilnya, terlihat jika dominan masyarakat mengeluhkan infrastruktur jalan rusak baik jalur lintas daerah maupun jalan-jalan di poros kota. Sementara pemahaman masyarakat mengenai otsus itu sendiri masih sangat minim, yakni sebesar 40 persen saja.
Penting menurutnya, pihak-pihak terkait untuk lebih giat mensosialisasikan pentingnya otsus kemasyarakat.
"Jadi, data yang saya sampaikan ini merupakan data riil dari perwakilan masyarakat Kaltim. Sebisa mungkin, otsus harus lebih disosialisasikan kepada masyarakat luas. Walaupun hal ini termasuk pekerjaan yang sangat berat," kata Muhammad Qodari.
Perwakilan DPRD Kaltim, Ahmad Rosyidi mengatakan dirinya bersama anggota DPRD lainnya telah mengupayakan sosialisasi otsus langsung ke tengah-tengah masyarakat dalam berbagai kesempatan termasuk pada masa reses kemarin.
Dari pemaparan kepada masyarakat, jelas terlihat jika maayarakat belum tahu benar apa maksud otsus yang sebenarnya. Hal inilah yang harus lebih ditekankan oleh satuan perangkat kerja daerah lain, agar terus mensosialisasikan maksud otsus kepada masyarakat, demi mendapat dukungan dari seluruh kalangan.
“Sesuai yang dipaparkan jika masih banyak masyarakat Kaltim tak memahami benar apa maksud dari outsus itu sendiri. Akan lebih baik sosialisasi otsus ini yang harus diutamakan yang lalu disusul dengan perhitungan-perhitungan lainnya,†kata Ahmad Rosyidi. (Humas DPRD Kaltim/tos/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Pertemuan dipimpin Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak didampingi Wakil Gubernur Mukmin Faisyal dan dihadiri pula perwakilan DPRD Kaltim yakni Edy Kurniawan, Rama Asia, Yakob Manika, Masykur Sarmian, Zain Taufik Nurrohman, Siti Qomariah, dan Muharram. Ada juga Andi Burhanuddin Solong, Irwan Faisyal, Ahmad Rosyidi, Suterisno Thoha, Mursidi Muslim, dan Rusianto. Hadir juga perwakilan seluruh lapisan perangkat kerja daerah se Kaltim.
Awang Faroek menyampaikan argumentasi mengapa pemerintah daerah memfasilitasi perjuangan otsus rakyat Kaltim. Kaltim disebutnya salah satu pemilik sumber daya alam terbesar di Indonesia. Sumbangsih besar untuk negara tak berbanding lurus dengan dana bagi hasil oleh pemerintah pusat.
"Kaltim hanya meminta bagian sesuai dengan apa yang disumbangkan. Saya harap anggota DPRD segera melakukan tindakan cepat mendukung pergerakan otsus ini," kata Awang Faroek.
Menurut data yang disampaikan Indobaarometer, survei yang dilakukan mencakup seluruh wilayah Kaltim. Hasilnya, terlihat jika dominan masyarakat mengeluhkan infrastruktur jalan rusak baik jalur lintas daerah maupun jalan-jalan di poros kota. Sementara pemahaman masyarakat mengenai otsus itu sendiri masih sangat minim, yakni sebesar 40 persen saja.
Penting menurutnya, pihak-pihak terkait untuk lebih giat mensosialisasikan pentingnya otsus kemasyarakat.
"Jadi, data yang saya sampaikan ini merupakan data riil dari perwakilan masyarakat Kaltim. Sebisa mungkin, otsus harus lebih disosialisasikan kepada masyarakat luas. Walaupun hal ini termasuk pekerjaan yang sangat berat," kata Muhammad Qodari.
Perwakilan DPRD Kaltim, Ahmad Rosyidi mengatakan dirinya bersama anggota DPRD lainnya telah mengupayakan sosialisasi otsus langsung ke tengah-tengah masyarakat dalam berbagai kesempatan termasuk pada masa reses kemarin.
Dari pemaparan kepada masyarakat, jelas terlihat jika maayarakat belum tahu benar apa maksud otsus yang sebenarnya. Hal inilah yang harus lebih ditekankan oleh satuan perangkat kerja daerah lain, agar terus mensosialisasikan maksud otsus kepada masyarakat, demi mendapat dukungan dari seluruh kalangan.
“Sesuai yang dipaparkan jika masih banyak masyarakat Kaltim tak memahami benar apa maksud dari outsus itu sendiri. Akan lebih baik sosialisasi otsus ini yang harus diutamakan yang lalu disusul dengan perhitungan-perhitungan lainnya,†kata Ahmad Rosyidi. (Humas DPRD Kaltim/tos/oke)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015